Advertisement
Zuzana Caputova, Perempuan Pertama yang Memenangi Pilpres Slovakia

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengacara liberal Zuzana Caputova sukses memenangi Pilpres Slovakia. Kemenangan itu sekaligus menampik tren popularitas politisi populis dan anti-Uni Eropa.
Korupsi dan perubahan gaya politik adalah tema utama menjelang pemilihan putaran kedua pemilu di negara itu dan Caputova berhasil memanfaatkannya dengan apik. Isu tersebut muncul setahun setelah jurnalis Jan Kuciak, yang menyelidiki kasus-kasus korupsi tingkat tinggi, dan tunangannya dibunuh di rumah mereka.
Advertisement
Caputova, politisi pro-Uni Eropa akan menjadi presiden wanita pertama di negara pecahan Cekoslovakia tersebut. Dia meraih 58,3% suara dari 98,1% suara dihitung. Dia mengalahkan Komisioner Unie Eropa (UE), Maros Sefcovic yang meraup suara 41,7%.
Sefcovic, seorang diplomat terkemuka yang juga pro-UE, didukung oleh partai SMER berkuasa. Partai itu memimpin koalis di parlemen yang telah mendominasi politik Slovakia sejak 2006.
Sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (31/3/2019), Caputova, yang merupakan pendatang baru mampu memenangi putaran pertama pemilu dengan lebih dari 20 poin persen mengungguli Sefcovic.
Dia didukung kelompok pemilih usia muda dan berpendidikan. Perempuan pengacara itu juga didukung oleh pemilih yang mewakili etnis minoritas Hongaria serta Presiden Andrej Kiska yang akan digantikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi Kendaraan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
- Transparansi Pemilu, DPR Pertanyakan Dokumen Capres yang Dibatasi
- 600 Ribu Rekening Bermasalah Bisa Dapat Bansos, Ini Syaratnya
- Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
- Kemenag dan Kemenkes Perkuat Program Pesantren Sehat
- Malaysia Serukan Negara Dunia Akhiri Hubungan dengan Israel
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
Advertisement
Advertisement