Advertisement
Jam 2 Siang, Ma'ruf Amin Bakal Dilaporkan ke Bawaslu. Kasus Apa?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Koordinator Tim Advokat Peduli Pemilu, Papang Sapri akan melaporkan Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).Cawapres nomor urut 01 ini dilaporkan karena dugaan kampanye hitam.
Papang menjelaskan kalau Ma;ruf Amin patut diduga turut bersama-sama melakukan kampanye hitam. Dimana, katanya, dalam satu acara yang dihadiri Ma'ruf Amin seorang ulama mengatakan jika Ma'ruf Amin tidak terpilih di Pilpres 2019 maka dzikir dan tahlil tidak akan ada lagi di istana serta budaya Nahdlatul Ulama (NU) dan ahli sunah tidak berkembang di Indonesia.
Advertisement
"Isya Allah jadi nanti kita laporkan ke Bawaslu pukul 14.00 WIB," kata Papang saat dihubungi Suara.com, Kamis (21/3/2019).
Berkenaan dengan itu, Papang manyampaikan adapun pasal yang disangkakan yakni Pasal 280 ayat 1 huruf C dan D Jo. Pasal 521 UU No.7/2017 tentang Pemilu.
Pasal 280 ayat 1 huruf C itu sendiri berbunyi; Pelaksanaan, peserta, dan tim kampanye Pemilu dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan atau peserta Pemilu lainya.
Sedangkan, Pasal 280 ayat 1 huruf D berbunyi; Pelaksanaan, peserta, dan tim kampanye Pemilu dilarang menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupun masyarakat.
"Itu patut diduga melanggar Pasal 280 ayat 1 Undang-undang Pemilu," imbuhnya.
Diketahui, sebuah video mendadak viral di media sosial lantaran diduga bernuansa kampanye hitam. Dalam video itu terlihat sejumlah orang, satu di antaranya mirip dengan Cawapres Ma'ruf Amin.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @_kritikpolitik_ itu, tampak seorang ulama yang tengah memberikan ceramahnya di hadapan Ma'ruf Amin serta pendukung. Diduga, isi dalam ceramah tersebut merupakan bentuk kampanye hitam.
Dalam ceramahnya, sang ulama yang belum diketahui identitasnya itu menyebut jika Ma'ruf Amin yang merupakan wakil dari Capres Petahana Joko Widodo kalah maka, Nahdlatul Ulama (NU) serta pesantren hanya tinggal fosil alias punah.
"Sesuatu yang bid'ah, yang musyrik, yang kafir dan sebagainya, dan mereka ini akan membuat sebuah kekuatan. Dan apabila terjadi maka akan menjadikan Islam mainstream seperti NU ini, seperti pesantren ini hanya akan menjadi fosil di masa depan," kata pria dalam video tersebut, seperti dikutip Suara.com, Rabu (20/3/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Peraih Nobel Perdamaian Henry Kissinger Meninggal, Begini Komentar Sejumlah Tokoh Dunia
- Transmisi HIV dari Ibu ke Anak Masih Terjadi di Indonesia
- Penurunan Infeksi Baru HIV di Indonesia Mencapai 54 Persen
- Pemerintah Kucurkan Rp3,7 triliun untuk Insentif Rumah 2023 dan 2024
- IPW Desak Polda Menunda Proses Hukum Kasus Aiman
- Firli Diperiksa sebagai Tersangka, Polri Janji Tak Ada Perlakuan Khusus
- COP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Advertisement
Advertisement