Advertisement

TKN: Ma'ruf Amin Penuh Gagasan Membumi

Newswire
Senin, 18 Maret 2019 - 10:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
TKN: Ma'ruf Amin Penuh Gagasan Membumi Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin memaparkan visi dan misi saat mengikuti debat cawapres di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). - Antara/Wahyu Putro A

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Penampilan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengejutkan publik dengan menawarkan program realistis dalam debat capres ketiga di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Hal itu disampaikan oleh sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto.

"KH Ma'ruf Amin sangat berdisiplin. Empat menit visi misi penuh gagasan membumi, menjawab persoalan rakyat melalui Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah dan Kartu Prakerja," ujar Hasto dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (18/3/2019).

Menurut Sekretaris PDI Perjuangan ini, pidato KH Ma'ruf Amin dalam debat cawapres telah mengubah pandangan orang yang sebelumnya diragukan kemampuannya.

Hasto menjelaskan visi dan misi yang dipaparkan KH Ma'ruf Amin dalam debat cawapres, terbukti menyatu dengan progam-program yang dijalankan oleh Jokowi-JK saat ini.

"Berbeda dengan Sandiaga Uno. cawapres 02 lebih menampilkan gagasan pribadi dengan program usang yang telah gagal diterapkan di DKI Jakarta, yakni OK-OC," ucap Hasto.

Hasto mengingatkan kepada semua masyarakat, bahwa Indonesia tidak boleh memiliki wakil presiden yang visi-misinya tidak seirama dengan visi-misi presiden.

"Konsistensi KH. Ma'ruf Amin yang menjabarkan program Jokowi, telah memberikan sentuhan Islami yang sangat pas ditampilkan. Semua pemimpin punya tugas menciptakan kemaslahatan bangsa dan melindungi umat, sementara Sandi lebih artificial yang dibungkus oleh pakaian mahal," tegas Hasto.

Terkait ide Sandiaga untuk menjual program OK-OC untuk digunakan di Indonesia, Hasto menilai program tersebut adalah program usang yang tidak mengalami perubahan signifikan.

"Data menunjukkan, dari target OK-OC sebanyak 40.000 per tahun, yang mendaftar hanya 1.000 atau 2,5 persen dan hanya 150 orang yang dapat modal. Ini adalah cerminan gagalnya program OK-OC yang ditawarkan Sandiaga," tutur Hasto.

Sedangkan kritikan Sandiaga kepada BPJS, Hasto menilai tidak ada solusi berarti dari Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Petinggi Relawan Bepro Sambangi Yuni Astuti, Apresiasi Banyak Pemuda DIY Gabung ke Prabowo-Gibran

Jogja
| Sabtu, 02 Desember 2023, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement