Advertisement

Diduga Kedinginan, Tiga Remaja Pendaki Tampomas Ditemukan Tewas

Newswire
Senin, 04 Maret 2019 - 05:17 WIB
Nina Atmasari
Diduga Kedinginan, Tiga Remaja Pendaki Tampomas Ditemukan Tewas Sejumlah pendaki menikmati Puncak Gunung Merbabu, Kenteng Songo yang memiliki ketinggian 3.142 mdpl, Boyolali, Sabtu (16/8/2015). - Solopos/Ardiansyah Indra Kumala

Advertisement

Harianjogja.com, SUMEDANG-- SAR Nasional atau Pencarian dan Pertolongan Bandung menemukan tiga pendaki berusia remaja dalam kondisi tewas di dalam tenda di kawasan Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (3/3/2019), diduga akibat suhu badan kedinginan atau terserang hipotermia.

Korban di antaranya bernama Ferdi Firmansyah (13) warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, kemudian Lycky Parikesit (14) warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.

Advertisement

"Dan terakhir korban bernama Agip Trisakti (15) warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu," jelas Juru Bicara Basarnas Bandung Joshua Banjarnahor, saat memberikan konfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu (3/3/2019).

Ketiga korban itu pertama kali ditemukan dalam kondisi meringkuk seperti menahan dingin. "Korban MD [meninggal dunia] dikarenakan hipotermia, korban diperkiraan berumur belasan, posisi korban meringkuk sambil menahan kedinginan," kata Joshua.

Ia menuturkan, Basarnas Bandung mendapatkan awal laporan adanya tiga pendaki tersambar petir, Minggu siang, kemudian tim gabungan menuju lokasi kejadian untuk membantu evakuasi para korban tersebut.

Hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, kata dia, ditemukan tiga remaja dengan pakaian basah terkujur kaku di tenda, kemudian tim gabungan mengevakuasi para pendaki tersebut.

"Info yang didapat dari tim di lapangan korban terkujur kaku di dalam tenda," katanya.

Ia menyampaikan, ketiga korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut termasuk mencari tahu identitasnya.

Basarnas, kata dia, akan bekerjasama dengan pihak DVI (Disaster Victim Identification) kepolisian untuk mengetahui penyebab kematian tiga pendaki tersebut.

"Selanjutnya bekerjasama dengan tim dari kepolisian untuk mencari tahu identitas ketiga korban," katanya.

Joshua mengimbau kepada para pendaki gunung untuk terlebih dahulu mempersiapkan diri yakni selain fisik yang prima juga harus ditunjang dengan perlengkapan peralatan selama berada di alam bebas.

Apalagi saat musim hujan, kata dia, ancaman terserang hipotermia cukup tinggi dan bisa menyerang para pendaki yang berada di ketinggian atau pegunungan.

"Potensi terkena hipotermia akan meningkat ketika pendaki juga mengenakan pakaian basah, kami berharap kejadian ini tidak terulang kembali," katanya.

Joshua menyampaikan upaya antisipasi dan penanganan jika terserang hipotermia dengan membawa korban ke dalam tenda agar terhindar dari hembusan angin dan bisa menghangatkan tubuh ketika berada di alam bebas.

Selanjutnya korban segera mengganti baju yang basah secara perlahan-lahan, lalu masuk ke dalam 'sleeping bag' untuk menjaga panas tubuh yang tersisa agar tidak terus turun, kemudian bisa melakukan berbagi panas tubuh dengan cara memegang tangan atau memeluknya.

"Sadarkan korban, cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya, ketika korban sudah sadar bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar," kata Joshua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara, Okezone.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement