Advertisement

Gempa Solok, Pemerintah Tetapkan Masa Tanggap Darurat 14 Hari

Newswire
Jum'at, 01 Maret 2019 - 13:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Gempa Solok, Pemerintah Tetapkan Masa Tanggap Darurat 14 Hari Ilustrasi. - Antara Foto

Advertisement

Harianjogja.com, SOLOK--Gempa bumi terjadi di Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat pada Kamis (28/2/2019) pukul 06.27.05 WIB, dengan magnitudo 5,3. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dipicu sesar aktif yang belum terpetakan. Pemerintah kabupaten setempat pun menetapkan masa tanggap darurat gempa bumi selama 14 hari karena membutuhkan waktu lama untuk pemulihan pascabencana.

"Bencana gempa mengakibatkan kerugian materil yang cukup besar karena banyak rumah warga rusak sehingga pemerintah harus bisa menjamin penampungan yang layak serta tersedianya logistik bagi korban sehingga ditetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari," kata Wakil Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, seperti dilansir Antara, Kamis (28/2/2019).

Advertisement

Menurut dia, bencana gempa menjadi penyumbang kerugian paling besar di Solok Selatan sebab banyak rumah masyarakat yang rusak. "Solok Selatan sering terjadi bencana banjir dan longsor tetapi gempa hari ini menyumbang kerugian materil paling besar walaupun tidak ada korban jiwa," katanya.

Dia menyatakan, setelah meninjau ke lokasi sebagain besar konstruksi rumah masyarakat di Kecamatan Sangir Balai Janggo di bawah standar. Karena di daerah itu belum pernah terjadi bencana gempa sehingga masyarakat dalam membangun rumah tidak memperkirakan dampak gempa.

Ia menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membantu korban bencana. "Pejabat yang berkunjung harus bisa memotivasi masyarakat yang sudah kehilangan tempat tinggal dan jangan hanya pergi selfie ke lokasi bencana," ujarnya.

Dia mengemukakan, pemerintah harus menjamin penampungan yang layak bagi korban gempa jangan sampai mereka tidur di tempat yang tidak layak. "Semua tenda yang ada baik milik BPBD, Dinas Sosial maupun PMI dan Pramuka harus dibawa ke lokasi bencana untuk menampung sementara para korban," ujarnya.

Kepala Pelaksana BPBD Solok Selatan, Johny Hasan Basri mengatakan data terakhir akibat gempa 398 rumah warga rusak yang terdiri dari rusak ringan 182 unit, rusak sedang 121 unit serta 95 rusak berat yang tersebar di tiga kecamatan.

Untuk fasilitas umum yang rusak sebanyak 14 unit yang terdiri dari tiga fasilitas kesehatan, enam sekolah dan empat tempat ibadah. Sedangkan warga yang mengungsi tercatat sebanyak 192 jiwa dari 42 Kepala Keluarga.

Kepala Dinas Kesehatan, Novirman menyatakan, korban luka sebanyak 55 orang yang dengan rincian wilayah Puskesmas Mercu 37 orang, Puskesmas Abai 11 orang, Puskesmas Talunan lima orang, Puskesmas Bidar Alam 2 orang di mana satu orang rujuk ke RSUD. "Semua pasien yang berobat ke sarana kesehatan di Puskesmas dan RSUD yang terdampak bencana gempa digratiskan tanpa terkecuali," tandas Novirman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara/suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman, Rabu 29 Oktober 2025

Cek! Jadwal SIM Keliling di Sleman, Rabu 29 Oktober 2025

Sleman
| Rabu, 29 Oktober 2025, 07:27 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement