Advertisement

Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Bali Lewat Desa Adat

Ema Sukarelawanto
Kamis, 21 Februari 2019 - 09:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan di Bali Lewat Desa Adat Petugas keamanan adat Bali atau Pecalang berpatroli di jalan tol Bali Mandara saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1939 di Desa Adat Tuban, Badung, Bali, Selasa (28/3). - Antara/Panji Anggoro

Advertisement

Harianjogja.com, BALI--Pemerintah Provinsi (pemprov) Bali tengah berupaya mengembangkan perekonomian warga. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengembangkan ribuan toko ritel desa adat. 

Gubernur Bali I Wayan Koster menyambut baik tawaran Bali Business Network yang ingin memberikan pendampingan saat mini market desa adat beroperasi di bawah koordinasi Perusahaan Daerah Bali. “Desa adat sebagai pilar pembangunan Bali harus terus dimatangkan, salah satunya dengan mengembangkan konsep mini market milik desa adat,” katanya, Rabu (20/2/2019).

Advertisement

Koster menjelaskan pasca terbitnya Pergub No.99/2018 tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, pemprov bakal menata pemasaran produk dari hulu hingga ke hilir di antaranya melalui Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA), lembaga usaha milik desa adat.

Kata dia saat ini sejumlah desa adat telah memiliki usaha sejenis mini market yang akan ditata dan menyiapkan yang baru melalui proses yang penuh kehati-hatian. Ia berharap unit usaha ini dikelola secara profesional dengan tetap berpegang kepada kearifan lokal Bali. Berdasarkan catatan Bisnis.com di Provinsi Bali terdapat 1.493 desa pekraman atau desa adat yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota.

Direktur Bali Business Network I Made Abdi Negara mengatakan terus mematangkan konsep pendampingan dengan mengembangkan aspek manajemen, pelatihan, dan pengawasan agar mini market bisa diterima masyarakat, tepat sasaran, serta berkelanjutan.

Ia berharap keberadaan toko ritel ini menjadi salah satu pilar kemandirian desa adat dan mampu mendistribusikan barang-barang konsumsi yang diperlukan warga serta dapat mengangkat produk lokal.

Abdi menyebut Bali Business Network yang terdiri anak muda potensial ini berupaya untuk menghubungkan berbagai kepentingan bisnis di Pulau Dewata. Sejak 2016 telah melakukan pendampingan terhadap sejumlah UMKM dan peritel agar mampu menyiapakn produk dengan kemasan yang baik.

“Kini kami melakukan pendampingan terhadap 60 usaha baik dalam hal manajemen, branding, e-commerce, pemasaran dll. untuk memastikan agar bisnis berjalan baik, mampu bersaing, dan berkelanjutan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Lima Gerai Gudang Perlengkapan Kopdes Merah Putih Dibangun di Bantul

Lima Gerai Gudang Perlengkapan Kopdes Merah Putih Dibangun di Bantul

Bantul
| Sabtu, 18 Oktober 2025, 13:07 WIB

Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Wisata
| Senin, 13 Oktober 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement