Advertisement

Kontroversi Propaganda Rusia: Andi Arief Anggap Jokowi Memalukan Indonesia

Jaffry Prabu Prakoso
Senin, 04 Februari 2019 - 16:40 WIB
Budi Cahyana
Kontroversi Propaganda Rusia: Andi Arief Anggap Jokowi Memalukan Indonesia Andi Arief - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief  menilai ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang adanya propaganda ala Rusia Pilpres 2019 memalukan dan mencoreng nama baik Indonesia.

 “Setelah PSI [Partai Solidaritas Indonesia], kini Jokowi membuat malu Indonesia di mata Rusia,” kata Andi Arief melalui akun Twitter, Senin (4/2/2019).

Advertisement

Andi mengatakan Jokowi telah membuat malu Indonesia karena pengetahuannya terbatas. Dia kemudian mempelesetkan pernyataan tersebut dengan Propaganda Raisa.

Menurut Andi, Jokowi yang menjadi calon presiden petahana bersama Ma'ruf Amin telah memiliki segalanya dalam memenangkan pilpres 2019.

“Oposisi diintimidasi, sebagian dipersekusi dan ditangkap, televisi dikuasai, sebagian media besar dikooptasi, aparat hukum berpolitik, lalu kenapa masih teriak propaganda Rusia?” tanya Andi.

Sebelumnya, Jokowi  saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jawa Timur mengungkapkan adanya cara-cara propaganda ala Rusia karena menyebarkan berita bohong. Ini dilakukan oleh salah satu tim sukses tanpa menyebut yang bersangkutan.  Istilah propaganda ala Rusia juga dipakai Jokowi saat berbicara di hadapan sukarelawan Jenggala Center di Jakarta.

Komentar tersebut dijawab Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia melalui akun Twitter resmi Kedubes Rusia Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta).

“Sebagaimana diketahui istilah ‘propaganda Rusia’ direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas,” tulisnya.

Propaganda Rusia merupakan ungkapan dari media AS terkait dugaan kolusi antara agen intelijen Rusia dengan tim kampanye capres dari Partai Republik Donald Trump, untuk memengaruhi hasil Pilpres 2016 demi mengalahkan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

“Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami,” tambah admin. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Susun RPJPD 2025-2045, Kulonprogo Bangun Fly Over hingga Kembangankan Wilayah Utara

Kulonprogo
| Minggu, 10 Desember 2023, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement