Advertisement

Juan Guaido Dekati China

Nirmala Aninda
Minggu, 03 Februari 2019 - 23:25 WIB
Budi Cahyana
Juan Guaido Dekati China Juan Guaido - Reuters/Carlos Garcia Rawlins

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Presiden sementara Venezuela Juan Guaido menginginkan hubungan yang produktif dan saling menguntungkan dengan China dan membuka kemungkinan dialog dengan para pejabat tinggi negeri tersebut. China dan Rusia menolak Juan Guaido dan masih mengakui Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela.

Dalam wawancara dengan Sunday Morning Post, Guaido mengatakan China akan terus memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Venezuela serta perjanjian kerja sama yang dulu disepakati pada pemerintahan Presiden Nicolas Maduro akan tetap berlangsung sesuai dengan hukum yang berlaku.

Advertisement

China dan Rusia telah menolak untuk bergabung dengan Amerika Serikat, Uni Eropa dan sebagian besar negara Amerika Latin yang mengakui kepresidenan sementara Guaido untuk menggantikan Maduro. 

China telah meminjamkan US$50 miliar kepada Venezuela selama satu dekade terakhir yang dibayarkan dalam bentuk pengiriman minyak oleh bangsa Amerika Selatan tersebut.

"Kami berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing guna memicu pertumbuhan ekonomi Venezuela yang menderita hiperinflasi dan telah kehilangan kepercayaan investor," kata Guaido kepada Sunday Morning Post, seperti dikutip melalui Bloomberg, Minggu (3/2/2019).

Dia mengatakan bahwa peran dan dukungan China sebagai pemain global sangat penting untuk meningkatkan ekonomi dan masa depan pembangunan Venezuela.

Menurut Guaido, Beijing secara aktif mempromosikan perdagangan di Amerika Latin dan Karibia dalam framework inisiatif Belt and Road, yang memberikan China ruang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah.

"Jika saya menjadi presiden, prioritas kami adalah meningkatkan investasi dan mempromosikan pembangunan ekonomi, untuk mencapai tujuan tersebut kami akan membutuhkan dukungan China," ujar Guaido.

Pada perkembangan lain, Presiden Venezuela terpilih Nicolas Maduro semakin tertekan dengan hambatan pengiriman aset negara yang disimpan di Bank Sentral Inggris dalam bentuk emas batangan senilai US$850 juta.

Emas batangan seberat 20 ton tersebut telah ditimbang dan dipisahkan di brankas bank sentral untuk dikirim, namun seorang narasumber yang tidak disebutkan identitasnya mengatakan aset tersebut belum akan dikirimkan dalam waktu dekat.

Pemblokiran pengiriman 20 ton emas tersebut dilakukan hanya sepekan setelah BOE menolak permintaan Maduro untuk pencairan total aset emas senilai US$1,2 miliar yang disimpan di sana. 

Sementara itu, tujuan penarikan aset dan sifat transaksi hingg saat ini tidak diketahui dengan pasti, Amerika Serikat khususnya menilai ridak lazim bagi pemerintah untuk melakukan pengiriman aset dalam jumlah besar.

Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton AS menyampaikan melalui akun Twitter resminya bahwa AS sedang berupaya untuk memastikan agar manfaat dari sumber daya milik Venezuela tidak dicuri oleh Maduro dan kroni-kroninya.

Emas yang disimpan di Caracas dan London merupakan sumber kekayaan penting bagi negara yang telah jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem di bawah pemerintahan sosialis Maduro. 

Cadangan devisa bank sentral, termasuk emas, turun menjadi hanya US$8 miliar. 

Aset-aset itu menjadi bagian penting dari pertempuran untuk menguasai keuangan Venezuela antara Maduro dan Juan Guaido.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Satpol PP Kulonprogo Sita Ratusan Rokok Tanpa Cukai

Kulonprogo
| Sabtu, 02 Desember 2023, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement