Advertisement
Dulu Kompak di Kubu Rizieq Shihab, Kini Kapitra dan Eggy Sudjana Saling Caci
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Dua pengacara yang dahulu kompak di kubu pimpinan FPI Rizieq Shihab kini berubah saling caci.
Nama Kapitra Ampera dan Eggi Sudjana melambung sejak hebohnya aksi bela Islam yang menumbangkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari jabatan gubernur DKI Jakarta. Keduanya termasuk sosok penting dalam gerakan itu.
Advertisement
Kapitra dan Eggi juga bersatu membela Habib Rizieq Shihab dari jeratan kasus. Sebagai kuasa hukum, keduanya kompak meluruskan apa yang dialamatkan kepada pentolah Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Tapi itu dulu. Kini Kapitra dan Eggi terlihat tak lagi harmonis.
Sejak Kapitra bergabung ke PDI Perjuangan sebagai calon legislatif DPR RI, Eggi yang merupakan politikus PAN menunjukkan sikap ketidaksukaannya. Dia mengritisi pilihan politik rekannya sesama advokat itu.
Eggi menilai Kapitra melanggar fatwa Habib Rizieq yakni melarang bergabung ke PDI karena dianggap partai pendukung Ahok. “PDIP termasuk partai yang ikut membela penista agama Basuki Tjahja Purnama,” katanya.
“Bagaimana fatwa HRS antum abaikan?" tanya Eggy.
Kapitra lalu menjawab tudingan. "Saya silakan dicaci maki atas pilihan berbeda. Tapi tujuan saya masuk PDI Perjuangan tetap sama, membela ulama, membela agama membela Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku dan bermacam agama," katanya.
“Saya masuk PDIP terus saya jadi kafir? Tidak. PDIP juga memberi ruang untuk saya menegakkan identitas keislaman saya.”
Kapitra dan Eggi juga beberapa kali saling adu argumen termasuk dalam diskusi-diskusi yang ditayangkan di televisi. Tapi, kali ini “perselisihan” keduanya lebih serius karena bergulir ke ranah hukum.
Eggy Sudjana melaporkan Kapitra Ampera ke Bareskrim Polri, Selasa (25/12/2018), dengan tuduhan ancaman pembunuhan. "Saya menggunakan hak hukum sebagai WNI yang merasa diperlakukan adanya tindak pidana oleh saudara Kapitra,” katanya usai membuat laporan di Gedung Bareskrim, Jakarta.
Kepada wartawan, Eggy menuturkan bahwa Kapitra menantangnya berkelahi, “akan dipecahkan kepala saya katanya."
Namun, Eggi tak mendengar langsung ancaman Kapitra. Dia mengaku mendapatkan informasi dari rekannya seorang wanita berinisial D. “Saya minta polisi tolong diproses, jangan buat situasi tidak kondusif," ucap Eggi.
Tapi, Kapitra membantah keras tuduhan Eggi. Dia mengaku tak pernah mengancam bunuh caleg PAN itu. "Terlalu banyak dia fitnah saya. Dia bilang saya sesat, kafir, saya diam saja selama ini, tambah lagi soal ini," kata Kapitra saat dikonfirmasi via telepon.
"Apa untungnya saya bunuh dia [Eggi]? Dia itu siapa sih. Dia kan bukan siapa-siapa di republik ini. Dia rakyat biasa aja, bukan capres, bukan konglomerat, lalu hubungannya sama saya apa," tutur Kapitra.
Kapitra tak terima dilaporkan Eggi ke polisi. Dia akan melaporkan balik Eggi ke Polda Metro Jaya, pada Kamis 27 Desember nanti dengan tuduhan membuat laporan palsu. “Kedua soal fitnah dia sama saya, dan saya punya videonya semua dan saya akan laporkan itu."
Kapitra menilai Eggi hanya mencari sensasi dengan melaporkan dirinya ke Bareskrim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
- Tangis Kecil Erick Thohir Iringi Sukses Timnas U23 ke Semifinal Piala Asia U-23
- Kasus DBD di Pacitan Melonjak Tinggi pada April Ini, Angkanya Capai 107
- Jatuh lalu Tertabrak Truk, Pengendara Motor Meninggal di Selogiri Wonogiri
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement