Advertisement
Pihak Keluarga Berharap Korban Penembakan Nduga Ditemukan

Advertisement
Harianjogja.com, MAKASSAR-Pihak keluarga korban masih berharap TNI/Polri dapat menemukan anak mereka setelah penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018).
"Sampai saat ini belum ada informasi apakah anak kami masih hidup atau sudah meninggal," kata Gazali, ayah Muh Ali Akbar, di Perumnas Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (9/12/2018).
Advertisement
Lima korban yang masih dinyatakan hilang, tiga korban di antaranya warga Makassar, yakni Muh Ali Akbar, Hardi Ali, dan Petrus Ramli. Dua lainnya, yakni Simon Tandi dan Riki Simanjuntak.
Data dari Penerangan Kodam XVII Cendrawasih jumlah korban 28 orang, tujuh di antaranya selamat, 16 telah ditemukan meninggal dunia, dan lima belum diketahui keberadaannya.
BACA JUGA
Gazali mengemukakan bahwa pihak keluarga sangat berharap aparat keamanan menemukan anaknya, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia.
Salah satu korban penembakan, Fais Syaputra, jenazahnya sudah dipulangkan dan telah dimakamakan di pekuburan umum Sudiang.
"Almarhum Fais bersama anak saya dan dua temannya berangkat bersama-sama 3 minggu lalu. Sejak keberangkatan mereka belum ada komunikasi sampai sekarang. Kami sangat berharap mereka ditemukan," kaanya yang didampingi istrinya, Dewi.
Ia menjelaskan bahwa Ali adalah anak keempat dari lima bersaudara. Anaknya itu dikenal mudah bergaul dan berkomunikasi dengan siapa saja.
Kepergiannya ke Papua karena diajak rekannya untuk bekerja di sana.
Sejak berangkat ke Papua, kata Angel (adik kandung korban Petrus Ramli), ada firasat ketika melihat kakaknya terakhir kali.
"Barusan ini dia (Petrus Ramli) peluk saya, biasanya tidak begitu, langsung saja pergi," katanya.
Firasat Sementara itu, Fadillah Aulia Lukman (istri korban penembakan, Fais Syaputra) ketika ditemui di Perumnas Sudiang Jalan Takalar, Kecamatan Biringkanaya, menceritakan awal keberangkatan suaminya yang tidak mau foto bersamanya.
"Dia bilang tidak usah foto-foto berdua sebelum berangkat. Almarhum juga mau hapus tatonya kalau nanti sudah pulang ke Makassar," kata Fadillah.
Ia mengatakan bahwa suaminya berangkat bersama Ali dan Hardi serta Ramli.
Fais Syaputra diketahui memiliki hubungan keluarga dengan Petrus Ramli yang membawanya bekerja ke Papua. Almarhum telah d makamkan pada hari Sabtu (8/12) di TPU Sudiang.
Sebelumnya, sebanyak 16 peti jenazah korban penembakan di Papua tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Jumat (7/12), dengan pesawat Hercules.
Sebanyak 14 Peti jenazah diturunkan di Lanud setempat, sementara dua peti jenazah diterbangkan ke Jakarta. Selanjutnya, dibawa pihak keluarga ke Medan.
Untuk korban warga Sulsel sebanyak sembilan orang masing-masing almarhum Muh Agus asal Kabupaten Gowa, almarhum Fais Syaputra asal Makassar, keduanya sudah dimakamkan.
Selanjutnya, almarhum Alipanus, Carly Fattin, Agustinus, Anugerah, Dino Kondo, Danil Karre, dan Marcus Allo asal Kabupaten Tana Toraja, Sulsel.
Tiga korban lainnya asal Palu, Sulawesi Tengah, masing-masing Yusafat, Yusran, dan Aris Usi.
Korban dari provinsi lain, yakni almarhum Samuel Pakiding asal Balikpapan (Kaltim) dan almarhum Emanuel Beli Naikteas (Nusa Tenggara Timur).
Dua peti jenazah masing-masing almarhum Jegri Simare Mare dan alamrhum Efrandi Hutagaol asal Medan, Sumatera Utara, sudah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
Para korban tersebut bekerja untuk menyelesaikan pembangunan jembatan di lokasi kejadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Pemerkosaan Siswi SMK di Bantul Naik ke Tahap Penyidikan
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Termurah Rp1,2 Juta
- 20 Persen Pendapatan Kopdes Merah Putih Akan Masuk APBDes
- Jelang Hari Santri, Pesantren di Jogja Kompak Reresik Lingkungan
- BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian
- Komisi D DPRD Jogja Kawal Penanganan Keracunan MBG
- Rayakan Dies Natalis ke-26,PKBM Mandiri Bantul Gelar Kirab Budaya
- Aktivitas Tambang di Grigak Kulonprogo Ancam Permukiman Warga
Advertisement
Advertisement