Advertisement
Prabowo Kritik Paket Kebijakan Ekonomi XVI: Penyusunnya Orang Putus Asa
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO -- Prabowo Subianto mengungkapkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI disusun orang putus asa. Kebijakan tersebut dianggap memberikan peluang besar kepada pihak asing untuk masuk dan menguasai industri dalam negeri.
“Untuk Indonesia kuat, kita harus bisa tiga hal utama yaitu swasembada pangan, swasembada energi, dan swasembada air. Saat ini boleh saya sebut penyusun kebijakannya adalah orang yang putus asa dan menyerah. Saya tidak rela. Indonesia butuh suntikan semangat baru,” kata Prabowo dalam Silaturahmi Relawan Prabowo Sandi (PAS) dan Deklarasi Aliansi Masyarakat Madani (AMM) di Ballroom The Sunan Hotel Solo, Kamis (22/11/2018) malam.
Advertisement
Jika terpilih sebagai Presiden 2019-2024, Prabowo berjanji akan menyusun tim dengan otak dan hati terbaik agar kekayaan Indonesia dapat digunakan sebaik-baiknya untuk rakyat Indonesia.
Prabowo lantas memuji pendukung yang di antaranya adalah purnawirawan. Dia menyebut para purnawirawan adalah singa-singa tua yang tidak mau ketinggalan dari perjuangan membela kebenaran dan keadilan. Dia mengatakan dukungan dan harapan yang diterima sangat berat, namun dia berupaya menjadikannya sebagai tanggungjawab dan tugas yang mulia.
Sebelumnya pemerintah melalui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 berencana mengeluarkan 54 bidang usaha dari daftar negatif investasi (DNI) yang berarti bisa sepenuhnya dimiliki asing. Namun, jumlah itu direvisi sehingga 25 bidang usaha saja yang bisa dimiliki asing sepenuhnya.
Paket kebijakan ekonomi itu menjadi kontroversi karena memuat keleluasaan pemodal asing untuk masuk dalam 25 bidang usaha. Hal ini menimbulkan polemik di kalangan anggota DPR karena dinilai akan mematikan industri kecil dan menengah (UMKM).
Anggota Komisi XI DPR, Heri Gunawan, menilai pemberian keleluasaan tersebut akan mematikan UMKM yang selama ini jadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Paket itu dinilai Heri sebagai respons terhadap para investor China yang mengeluhkan berbelitnya birokrasi di Indonesia. Untuk itulah paket relaksasi bagi pemodal asing dan dafar negatif invetasi itu diluncurkan.
Dalam pertemuan di Solo itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMM, Bambang Soekoco, meyakini Prabowo adalah Presiden Terpilih 2019-2024. Ia mengaku bakal mendorong aktivis AMM di seluruh pelosok daerah untuk bantingan alias iuran sukarela untuk mengadakan kampanye persuasif menjemput Prabowo sebagai presiden.
Sementara Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi Konsolidasi Organisasi dan Kaderisasi, Dahlan Rais, yang juga Ketua Dewan Pembina AMM, menyatakan sosok Prabowo tepat menjadi presiden lantaran wataknya yang humanis, humoris, kebapakan, mengayomi, namun penuh ketegasan. Selain dihadiri inisiator AMM, tampak pula Tokoh Muhammadiyah, Amien Rais dan seribuan pendukung dan sukarelawan Prabowo-Sandi se-Soloraya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement