Advertisement
Kementerian PUPR Minta Balai Besar Mengantisipasi Risiko Banjir

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan seluruh Kepala Balai/Balai Besar Wilayah Sungai dan Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional siaga mengantisipasi dan merespons risiko banjir saat musim hujan.
Melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (7/11/2018), Basuki mengatakan, kesiagaan personel dan peralatan diperlukan agar penanganan darurat ketika terjadi bencana dapat direspon dengan cepat.
Advertisement
"Memasuki musim hujan, Kepala Balai diminta untuk tidak meninggalkan wilayah tugasnya tanpa seizin Menteri," katanya.
Untuk itu, Kementerian PUPR telah menyiagakan Posko Siaga di 34 Balai/Balai Besar Wilayah Sungai dan 1 Posko Pusat.
Menurut dia, banyak daerah aliran sungai (DAS) belum mempunyai bendungan, sehingga masih terdapat potensi dan risiko banjir ketika terjadi curah hujan tinggi.
"Tanpa ada penampungan air, kita tidak bisa mengatur debit air. Sebagai contoh di Kota Manado pernah terjadi banjir besar, salah satunya karena belum ada bendungan. Karenanya kami sedang bangun Bendungan Kuwil Kawangkoan," ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi mengatakan seluruh Balai Besar/Balai telah melakukan penelusuran (walkthrough) terhadap sungai-sungai utama sepanjang 54,217 km dimana dari hasil penelusuran diketahui sepanjang 42,11 km dalam kondisi kritis yang kemudian telah ditangani dengan pekerjaan rehabilitasi dan pemeliharaan sepanjang 30 km.
Bencana banjir juga kerap mengakibatkan jalan cepat berlubang, tanah longsor hingga jalan atau jembatan putus akibat debit air yang deras.
Karena itu Balai/Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional menyiagakan personil dan alat berat di lapangan, seperti excavator, buldozer dan material. Pembangunan Bendungan Untuk Pengendalian Banjir Pembangunan 65 bendungan salah satunya bertujuan untuk pengendalian banjir.
Dari 49 bendungan baru, dua bendungan khusus dibangun untuk mengendalikan banjir di Jakarta dan sekitarnya yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Jawa Barat.
Kementerian PUPR menargetkan delapan bendungan akan selesai secara bertahap, meliputi Bendungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur (NTT), Mila di Nusa Tenggara Barat (NTB), Gondang dan Logung di Jawa Tengah, Sei Gong di Batam, Sindang Heula di Banten, Passaloreng di Sulawesi Selatan, serta Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
Dari delapan bendungan tersebut, dua bendungan mengalami kendala sosial yakni pembebasan lahan pada Bendungan Passaloreng di Sulawesi Selatan dan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 80 Persen Lebih Warga Gaza Mengungsi Sejak Serangan Israel 7 Oktober
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
Advertisement

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 6 Desember 2023, Tiket Rp50.000
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Besok, Polda Metro Jaya Kembali Panggil Tersangka Firli Bahuri
- Jokowi Tepis Tudingan Agus Rahardjo yang Mengaku Dimarahi dan Diminta Hentikan Kasus E-KTP
- Jokowi Perintahkan Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
- Evakuasi Pendaki Terkendala karena Gunung Merapi Masih Erupsi
- Gelar Festival Motor Listrik di Solo, PLN bersama Pemprov Jateng dan Kementrian ESDM Bersinergi Wujudkan Transisi Energi Bersih
- Polri Dukung KPK Serius Memberantas Korupsi
- IPW Desak Polisi Menahan Firli Bahuri, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement