Advertisement
Apa Kabar Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan?, KPK : Masih Gelap

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan hingga kini belum terungkap siapa pelakunya.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyatakan bahwa penanganan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan sampai saat ini masih "gelap".
Advertisement
"Itu kan sampai sekarang masih 'gelap', dan kami selalu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian terkait sejauh mana perkembangan penanganan Mas Novel ini," kata Alexander di sela-sela diskusi "#500HariDibiarkanButa: Urgensi Perlindungan Penggiat Keadilan" dalam rangka memperingati 500 hari penyerangan terhadap Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
Menurut dia, KPK pun masih menuntut agar pelaku penyerangan terhadap Novel segera ditangkap.
"Tuntutannya sih dari awalnya kan supaya pelaku-pelakunya segera ditangkap kan tidak lebih dari itu segera tertangkap ya, diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kalau salah dihukum kan itu harapan kami," ucap Alexander.
Lebih lanjut, ia pun menyatakan pihak Kepolisian juga telah meminta KPK untuk menugaskan tim untuk me'review' apa yan sudah dilakukan oleh Polda Metro Jaya dalam penanganan kasus Novel tersebut.
"Bahkan terakhir juga dari pihak Kepolisian itu meminta tim dari KPK, kami sudah menugaskan tiga sampai empat orang yang penyelidik untuk mereview apa yang sudah dilakukan oleh Polda. Kami review apa sih yang dikerjakan. Menurut KPK ada langkah-langkah, misalnya, yang perlu didalami kami kasih masukan," tuturnya.
Novel sudah kembali ke Indonesia pada 22 Februari 2018 dari Singapura, tempat dia menjalani pengobatan selama lebih dari 10 bulan karena kedua matanya rusak, setelah dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 menyiramkan air keras ke wajahnya ketia dia berjalan pulang seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Novel pun telah kembali bekerja di KPK pada 27 Juli 2018 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Tegas! UGM Tolak Peserta Masuk Ujian Mandiri yang Tak Sesuai Aturan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- Bayar PBB Kini Bisa Gunakan Aplikasi Lokal, Ini Caranya
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
Advertisement
Advertisement