Advertisement
Sekolah Darurat Pascagempa Sulteng Kekurangan Tenda
Warga mengambil sisa-sisa bangunan yang masih bisa digunakan di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) di Balaroa Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10/2018). - ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Advertisement
Harianjogja.com, PALU-Sejumlah guru di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, membutuhkan tenda untuk pembinaan siswa-siswi korban gempa dan likuifaksi.
"Tenda masih kurang. Saat ini yang ada hanya satu tenda yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata salah guru SDN 1 Petobo, Marlina.
Advertisement
Pantauan Antara di lapangan, sampai saat ini kegiatan belajar dan mengajar untuk siswa-siswi korban gempa dan likuifaksi belum berjalan efektif. Pemerintah hanya menyediakan satu tenda milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dibangun di bagian timur Kelurahan Petobo dekat perbatasan antara Petobo dan Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari faktor psikologi (trauma), infastruktur dan sarana prasarana yang sama sekali tidak ada.
BACA JUGA
Begitu pula dengan faktor administrasi kependidikan, mulai dari bahan pembelajaran sampai dengan panduan penilaian pembelajaran dan hasil belajar.
Kemudian, faktor lokasi untuk pembangunan tenda sebagai tempat proses pembinaan siswa-siswi yang sifatnya sementara.
"Kami siap mengajar, namun kondisi ini agak sulit, karena sarana dan prasarana tidak tersedia, buku pelajaran tidak ada. Semua berkas kependidikan hilang," ujar Asman Maratonji, guru SD Inpres Petobo.
Saat gempa dan likuifaksi melanda Kelurahan Petobo, seluruh bangunan gedung sekolah dan administrasi serta mobiler hancur total terseret lumpur.
Di Kelurahan Petobo terdapat lima sekolah dasar meliputi SD Inpres Petobo, SDN 2 Petobo, SDN 1 Petobo, SD Iqra milik Yayasan Bina Potensi, SD Al-akbar.
Lima dari sekolah tersebut, hanya SD Inpres Petobo yang tidak terdampak likuifaksi atau lumpur. Bangunan masih utuh berdiri, namun retak dan tidak layak digunakan.
Karena itu, ratusan siswa-siswi korba gempa Petobo yang mengungsi di Desa Pombewe, Desa Loru, Dusun Ranoropa Desa Loru, Desa Parovo, Jalan Kebun Sari Kelurahan Petobo (sebelah timur dari lokasi likuifaksi), sampai saat ini dari mereka belum mendapat pembinaan pendidikan.
Karena itu, perlu ada penambahan tenda untuk keberlangsungan kegiatan pembinaan untuk pendidikan siswa-siswi korban gempa dan likuifaksi di Kelurahan Petobo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Pertimbangkan Jual Jet Tempur F-35 ke Turki, Israel Waspada
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
Advertisement
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 30 Desember 2025
- Trump Sebut Serangan AS Lumpuhkan Jalur Narkoba Venezuela
- Kapal Wisata Karam di Pulau Padar Labuhan Bajo, TNI AL Turun Tangan
- Tiket Piala Dunia 2026 Diserbu, Permintaan Pecah Rekor
- Harga Cabai Rawit Merah Rp69.750, Telur Ayam Rp33.000
- Mulai 2026, Google Photos Akan Terintegrasi di TV Pintar Samsung
- Rayakan Tahun Baru 2026, Ini Agenda Meriah di Jogja
Advertisement
Advertisement




