Advertisement
PAUD KULONPROGO : Dana Kurang, Pengelola Kelabakan
Advertisement
Paud Kulonprogo, dana yang terkumpul hanya Rp300.000 per bulan, pengelola kelabakan tutup biaya operasional.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih mengalami kekurangan dana operasional. Pasalnya, dana yang terkumpul setiap bulan dari orangtua anak hanya berkisar Rp300.000 sehingga pengelola PAUD pun kelabakan mencari tambahan dana.
Advertisement
Dukuh Paingan Desa Sendangsari Maryadi menuturkan terdapat 14 lembaga PAUD di wilayahnya yang mengalami kesulitan dana untuk operasional. Diuraikannya, kebutuhan operasional PAUD cukup banyak, antara lain untuk membeli alat peraga edukatif (APE), pemberian makanan tambahan (PMT) dan honor guru. Maryadi menjelaskan, pemasukan rutin hanya berasal dari iuran orang tua anak dengan jumlah sangat terbatas.
"Rata-rata Rp10.000 per bulan, kalau iuran dinaikkan, kami khawatir mereka malah tidak mau menyekolahkan anaknya di PAUD,” paparnya, Minggu (25/1/2015).
Tidak hanya itu, Maryadi juga mengkhawatirkan pemindahan dana pemberdayaan masyarakat dari Pemkab ke pemerintah desa akan mengakibatkan bantuan untuk PAUD berkurang. Selama ini, terangnya, bantuan dari Pemkab diberikan untuk insentif guru sebesar Rp100.000 per orang setiap bulan.
"Kalau bantuan berkurang, pengelola akan semakin kerepotan," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati mengatakan pemerintah desa wajib menganggarkan kegiatan PAUD dengan menggunakan dana pemberdayaan masyarakat untuk kegiatan PAUD.
" Besarnya anggaran tergantung hasil kesepakatan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa," ujarnya.
Dikatakannya, pengelola dapar bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk menambah dana PAUD. Misalnya, mencari donatur tetap atau minta sumbangan saat diperlukan. Akhid mencontohkan di wilayah tempat tinggalnya, warga sepakat setiap KK menyumbang Rp500 per minggu. Jika hal ini dapat diterapkan di Paingan, jelasnya, maka pengelolaan akan lebih ringan.
"Yang penting ada kesepakatan dari masyarakat, karena keberadaan PAUD merupakan kebutuhan masyarakat,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Perayaan Hari Ibu Soroti Tantangan dan Peran Strategis Perempuan
Advertisement
Mencicipi Bakso Keju Lumer dan Bakso Jumbo Viral di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Persebaya vs Borneo FC: Misi Bangkit Dua Raksasa
- Tikus Masuk Kabin, Penerbangan KLM Terpaksa Dibatalkan
- JKC Golf for Charity Dukung UMKM Difabel Binaan Bank BPD DIY
- Bambang Akui Antrean Online Mobile JKN Sangat Mudah bagi Lansia
- Jogja City Mall Hadirkan Event Natal dan Tahun Baru Desember
- Sambut Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng DIY
- Festival Lorong 4 Hadirkan Harmoni Holistik di Jogja
Advertisement
Advertisement



