Advertisement
RICUH KJRI JEDDAH : Cegah Ricuh Terulang, Pemerintah Perbanyak Loket Bagi TKI

Advertisement
[caption id="attachment_414650" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/11/ricuh-kbri-jeddah-cegah-ricuh-terulang-pemerintah-perbanyak-loket-bagi-tki-414649/tki-ilustrasi-solopos-agoes-rudianto-3" rel="attachment wp-att-414650">http://images.harianjogja.com/2013/06/TKI-ilustrasi-Solopos-Agoes-Rudianto-370x245.jpg" alt="" width="370" height="245" /> Foto Ilustrasi
JIBI/Solopos/Agoes Rudianto[/caption]
BANDUNG-Pemerintah memperbanyak loket baru untuk pendaftaran Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) di tiga titik yakni Madinah, Jeddah dan Riyadh, Arab Saudi.
Advertisement
"Pembukaan loket baru itu adalah salah satu upaya pemerintah untuk mencegah kejadiannya kembali kericuhan di depan KJRI Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (9/6) lalu ," kata Sekjen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muchtar Luthfi di Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/6).
Ia menjelaskan, pembukaan 15 loket baru di tiga titik tersebut akan diefektif secepat mungkin oleh pemerintah.
"Loket ini akan sesegera mungkin dibuka atau diaktifkan," ucapnya, menegaskan.
Muchtar mengatakan, pemerintah juga telah meminta KJRI di sana untuk mengambil tenaga dari Indonesia di Arab Saudi untuk membantu petugas yang mengurus pendaftaran SPLP.
"Dan kementerian mengirimkan tim pengawas dari Indonesia ke sana. Dan dalam satu dua hari ini menambahkan tenaga kerja ke Arab," tuturnya.
Dengan adanya dua upaya tersebut, kata dia maka diharapkan antrean panjang para TKI yang mengurus SPLP di Arab Saudi tidak terjadi lagi dan tidak ada insiden.
Menurut dia, antrean panjang di KJRI Jeddah, Arab Saudi yang telah menelan satu orang korban itu, terjadi karena adanya rumor bahwa pendaftaran SPLP akan ditutup pada Minggu (9/6).
"Namun, hal itu kan tidak benar. Karena kenyataannya pendaftaran itu akan ditutup pada 3 Juli 2013 nanti," ujar Muchtar.
Pihaknya menambahkan, saat terjadi insiden KJRI di Jeddah jumlah WNI/TKI yang melakukan pendaftaran SPLP semula hanya ada 50.000.
"Ada 50.000 yang daftar tapi kenyataannya bertambah ada 50.000 lagi yang daftar. Jadi ada 100.000," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 Orang Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut, Dedi Mulyadi Minta Maaf dan Janji Berikan Santunan Rp150 juta per Keluarga
- Rangkaian Kegiatan Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Ricuh, 3 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia di Pesta Rakyat Garut
- Ada Tambang Ilegal di IKN, Menteri ESDM Serahkan Kasus kepada Penegak Hukum
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
Advertisement

Nelayan KulonprogoButuh SPBU Khusus untuk Meringankan Ongkos Produksi
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Merah dan Bawang Merah Turun
- Cegah Praktik Pungli dan ODOL, Kemenhub Bangun Sistem Elektronik
- Permintaan Bebas Bos Pabrik Narkoba Asal Ukraina Ditolak oleh Majelis Hakim PN Denpasar
- Ini Cara Bedakan Beras Oplosan, Medium dan Premium Versi Bapanas
- Maurene Comey Tak Terima Dipecat oleh Donald Trump Tanpa Alasan yang Jelas
- Puluhan Tersangka Sindikat Judi Online Jaringan China dan Kamboja Ditangkap Bareskrim Polri
- Sampaikan Dupik, Hasto Kritiyanto Tuding KPK Melakukan Rekayasa Hukum
Advertisement
Advertisement