Advertisement
5 Polisi, 2 Penyerang Tewas Dalam Pengepungan di Malaysia

Advertisement
[caption id="attachment_384469" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/03/03/5-polisi-2-penyerang-tewas-dalam-pengepungan-di-malaysia-384468/teror-7" rel="attachment wp-att-384469">http://images.harianjogja.com/2013/03/teror-370x227.jpg" alt="" width="370" height="227" /> ilustrasi[/caption]
KUALA LUMPUR-Kepolisian Malaysia melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas dalam aksi tembak-menembak antara kepolisian dan penyusup Filipina di Sabah, Minggu (3/3/2013).
Advertisement
Informasi yang didapatkan, aksi penembakan terjadi Sabtu malam, tepatnya di kilometer 150 (90 mil) dari distrik di negara bagian timur, Sabah.
Dalam kontak senjata sebulan sebelumnya, dikabarkan sebanyak 14 orang tewas setelah serangan yang dilakukan kerajaan Muslim Filipina yang mengklaim menduduki sebuah desa menjadi wilayah mereka.
"Lima polisi tewas dalam serangan oleh kelompok bersenjata tak dikenal di kota pesisir Semporna. Sementara dua dari penyerang lainnya tewas," kata Kepala Kepolisian Malaysia Ismail Omar, seperti dilansir dari Thehuffingtonpost.
Krisis keamanan Malaysia terjadi dalam beberapa tahun terakhir, setelah sebanyak 200 warga Filipina mendarat di Lahad Datu, 9 Februari lalu.
Berdasarkan dokumen dari abad ke 18, mereka mengklaim jika wilayah tersebut adalah milik mereka. Mereka juga menolak seruan dari pemerintah Malaysia dan Filipina untuk meninggalkan Sabah, setelah berlayar dari Filipina Selatan.
Pemerintah Malaysia sempat bentrok dengan mereka yang menyebabkan 12 orang Filipina dan dua polisi Malaysia tewas, pada hari Jumat.
"Mereka menyerah atau harus menghadapi konsekuensi jika melakukan perlawanan," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, sehari sebelumnya.
Polisi pun menjatuhkan selebaran dengan helikopter ke daerah yang diduduki pemberontak Filipina untuk menyerah. Sementara angkatan laut yang didukung patroli di perairan antara Malaysia dan Filipina telah dipersiapkan.
Sementara di Manila, Pimpinan Pemerintah Filipina Selatan, Sultan Jamalul Kiram III mengatakan kepada wartawan bahwa ia khawatir kekerasan di Sabah mungkin menyebar karena banyak orang Filipina, terutama pengikut kesultanan di Filipina selatan, merasa marah oleh pembunuhan rekan-rekan mereka di Lahad Datu.
Putrinya, Jacel, yang merupakan putri kesultanan, meminta Filipina untuk tetap tenang namun menekankan kesultanan tak akan pernah mundur dari perjuangan untuk merebut kembali Sabah.
"Ini kehormatan keprihatinan atas kehidupan," katanya kepada wartawan.
"Kami tidak akan mundur begitu saja, karena kami sedang berjuang untuk sesuatu dan perjuangan kita adalah hak kita dan kebenaran."
Dia mengkritik seruan dari pemerintah Filipina dam Malaysia agar penduduk Filipina di Lahad Datu untuk menyerah tanpa syarat.
Krisis meletus selama proses perdamaian yang ditengahi oleh Malaysia antara Manila dengan Front Pembebasan Islam Moro, kelompok pemberontak utama Muslim di Filipina selatan.
Beberapa Malaysia telah menyuarakan kekhawatiran tentang apakah puluhan ribu migran Filipina yang tinggal di Sabah, pekerja tidak berdokumen banyak, mungkin bersimpati dengan kelompok Filipina dan menyebabkan kerusuhan jika mereka marah dengan reaksi pemerintah terhadap krisis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement

Jadwal KRl Jogja Solo Hari Ini Selasa 15 Juli 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement