Advertisement
Krisis Ekonomi Bikin Perdana Menteri Yaman Dipecat
Advertisement
Harianjogja.com, YAMAN-Perdana Menteri Ahmed Obeid bin Daghr dipecat oleh Presiden Yaman Abdu-Rabbu Mansour Hadi pada Senin (15/10/2018) sehubungan dengan krisis tajam ekonomi dan pelemahan mata uang Yaman, demikian laporan kantor berita resmi negeri itu, Saba.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Saba, "Presiden Hadi, yang didukung masyarakat internasional, mengeluarkan keputusan pemecatan tersebut setelah ketidakpedulian dan kegagalan yang menyertai pemerintah bin Daghr terutama di bidang ekonomi."
Advertisement
Hadi mengangkat Maeen Abdulmalik Saeed sebagai Perdana Menteri baru, dan menyerahkan mantan perdana menteri bin Daghr untuk penyelidikan sehubungan dengan ketidak-efisiensian pemerintahnya berkaitan dengan Topan Mahra dan ambruknya ekonomi Yaman.
"Pemerintah gagal dalam meringankan penderitaan rakyat Yaman, menyelesaikan masalah mereka dan memenuhi tuntutan mereka sehubungan dengan ketidak-mampuan untuk melakukan tindakan nyata guna menghentikan memburuknya ekonomi negeri itu," demikian keputusan Hadi.
Perdana menteri baru tersebut sebelumnya bekerja sebagai menteri jalan raya dan jalan raya umum di kabinet bin Daghr serta berhasil di banyak proyek pembangunan kembali, kata beberapa pengamat, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (16/10/2018) pagi.
Pada awal Oktober, Dewan Peralihan Selatan --yang pro-pemisahan diri-- menyalahkan Pemerintah Yaman atas korupsi yang marak, dan menyerukan perlawanan rakyat di Kota Pelabuhan Aden serta kota besar utama lain yang bertetangga.
Sebagai tanggapan, Pemerintah Yaman dan Kementerian Dalam Negerinya memperkuat langkah pengamanan di sekitar lembaga pemerintah di Aden dan berikrar akan melindungi kota itu dari anasir sabotase.
Kota Pelabuhan Aden di Yaman Selatan, tempat pemerintah Yaman untuk sementara berpusat, telah sering mengalami pemadaman listrik dan kekurangan layanan dasar termasuk air, sehingga membuat marah rakyat terhadap pemerintah lokal.
Negra Arab tersebut telah terperosok ke dalam perang saudara sejak milisi Syiah Al-Houthi menguasai sebagian besar wilayah negeri itu secara militer dan merebuat semua provinsi di Yaman Utara, termasuk Ibu Kota Yaman, Sana'a, pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Hendak Mengambil Ponsel, Warga Sleman Malah Kecemplung Sumur
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
- Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
- Sheila on 7 Bikin Konser di Medan, Pertumbuhan Sektor Pariwisata di Sumut Ikut Subur
Advertisement
Advertisement