Advertisement
JK Mengaku Kesulitan untuk "Nyapres", Ini Alasannya
Jusuf Kalla. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Munculnya wacana pencapresan untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, ditanggapi oleh yang bersangkutan. JK mengatakan sulit bagi dirinya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pemilu 2019, mengingat dirinya tidak memiliki partai politik untuk memenuhi ketentuan ambang batas presiden.
"Saya butuh 20 persen, seperti saya katakan tadi, saya tidak punya partai. Yang dimaksudkan 'dibutuhkan' itu soal pemilunya, dan itu sulit bagi saya. Jadi sekali lagi saya ingin cukuplah, sekarang gilirannya yang muda-muda," kata Wapres Jusuf Kalla usai menjadi pembicara dalam "Jakarta Foreign Correspondents Club" (JFCC) di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Terkait keinginan Partai Demokrat untuk meminang Jusuf Kalla sebagai calon presiden alternatif, Wapres mengatakan hal itu belum menjadi pertimbangan dan mengaku ingin beristirahat dari dunia politik.
"Itu soal lain, tapi saya ingin istirahat," ucapnya.
Nama Jusuf Kalla menjadi pertimbangan bagi Partai Demokrat untuk diusung dalam Pemilihan Umum 2019. Partai Demokrat membuka peluang diskusi di internal partai untuk meminang Jusuf Kalla.
Peluang tersebut terlihat pada saat pertemuan antara Wapres Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin malam (25/6/2018).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan wacana pasangan Jusuf Kalla - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres mendatang.
Pengalaman kepemimpinan SBY - JK di Kabinet Indonesia Bersatu pada 2004 - 2009 lalu menjadi salah satu pertimbangan untuk Partai Demokrat menggandeng kembali Jusuf Kalla.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Guru di Kokap Kulonprogo Kehilangan Aerox saat Mengajar, Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 15 Insiden Temperan KA di Daop 6 Jogja Sepanjang 2025
- KUA-PPAS APBD Disepakati, Jateng Prioritas Swasembada Pangan di 2026
- Mendag Pastikan Program MBG Tak Picu Lonjakan Harga Pangan
- Emas Palsu di Wates, Warga Rugi hingga Rp22 Juta
- Jadi Pondasi Ekonomi, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh ke UMKM
- Longsor Banjarnegara: Dua Jenazah Lagi Ditemukan Tim SAR
- BPJS Kukuhkan Duta Muda 2025, Ini Para Pemenangnya
Advertisement
Advertisement





