Advertisement
Operasi SAR Longsor Cilacap Masuki Tahap Akhir
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii memberi keterangan pers terkait dengan operasi pencarian korban bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (20/11/2025). ANTARA - HO/Basarnas Cilacap
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP—Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mohammad Syafii meninjau lokasi operasi SAR bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (20/11/2025). Kunjungan tersebut menjadi bagian dari evaluasi lanjutan pada hari kedelapan operasi.
Selain memantau perkembangan terbaru, Kabasarnas juga memberikan arahan strategis kepada tim SAR gabungan yang telah bekerja sejak hari pertama.
“Operasi hari kedelapan ini menunjukkan kegigihan tim di lapangan. Meskipun telah memasuki tahap akhir, kami tidak akan mengendurkan upaya. Kami terus bekerja keras sampai batas waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.
Advertisement
Operasi SAR melibatkan ratusan personel—bahkan sebelumnya sempat mencapai lebih dari 1.000 orang—dengan dukungan alat berat, drone pemetaan, anjing pelacak (K9), perangkat komunikasi, dan peralatan evakuasi medis.
Area terdampak longsor lebih dari 12 hektare dengan ketebalan material tinggi sehingga menyulitkan proses pencarian. Syafii menjelaskan salah satu tantangan utama adalah pergeseran posisi korban yang terseret material hingga lebih dari 15 meter dari titik awal.
BACA JUGA
Kondisi cuaca hujan dan struktur tanah yang labil juga membatasi penggunaan alat berat. Area terdampak dibagi menjadi dua sektor, yakni Sektor A dengan tiga worksite dan Sektor B dengan dua worksite.
Dari total 23 korban, 20 orang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara tiga korban lainnya masih dicari di lokasi-lokasi yang belum dapat dijangkau.
“Kita belum menyentuh titik tertentu karena cuaca menghambat. Alat berat juga bisa menjadi ancaman jika struktur tanah tidak memungkinkan. Namun strategi operasi tetap berjalan sesuai konsep yang telah disusun,” kata Syafii.
Ia menambahkan, operasi SAR yang telah diperpanjang tiga hari masih berpotensi diperpanjang kembali selama peluang penemuan korban terbuka dan mendapat persetujuan keluarga. Syafii juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area berbahaya dan menyerahkan sepenuhnya proses penanganan kepada tim SAR.
“Selama masih ada peluang menemukan korban, operasi akan tetap dilaksanakan, meski dengan personel terbatas,” ujarnya.
Syafii menegaskan bahwa jumlah korban yang dilaporkan merupakan data resmi pemerintah daerah dan instansi terkait, sementara Basarnas bertugas menjalankan operasi berdasarkan laporan tersebut.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11) sekitar pukul 19.00 WIB dan menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berikut Spesifikasi Pembangunan Jembatan Kabanaran, Telan Rp863 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prabowo Targetkan Tambah 30 Fakultas Kedokteran Baru, Ini Strateginya
- Dari Clay ke Model Digital, Siswa SMA Belajar Masa Depan Kerajinan
- Penelitian Temukan Stres Saat Hamil Pengaruhi Gigi Bayi
- Google Rilis Gemini 3, Klaim Paling Canggih Saat Ini
- Kasus Korupsi Bohol Gunungkidul Segera Disidang, Dua Tersangka Ditahan
- 42 Negara Lolos ke Piala Dunia 2026, Berikut Daftar Lengkapnya
- Hari Ketujuh, Lima Korban Longsor Cilacap Masih Hilang
Advertisement
Advertisement




