Advertisement
Percepat Penanganan Banjir di Semarang, BNPB Tambah Satu Pesawat OMC
Tim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) mempersiapkan bahan semai untuk OMC di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Kamis (24/10). Ist - Tim OMC BNPB
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG–Untuk mempercepat penanganan banjir yang masih melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, serta memperkuat mitigasi bencana hidrometeorologi di wilayah sekitarnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah satu armada pesawat dalam Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, BNPB sebelumnya telah mengoperasikan satu pesawat Cessna Caravan PK-SNM untuk mengurai awan agar tidak menurunkan hujan di wilayah terdampak banjir maupun di daerah hulu sungai.
Advertisement
“Namun, masifnya pembentukan awan membuat satu armada belum cukup. Karena itu, mulai hari ini pesawat tambahan akan dikerahkan dengan cakupan operasi yang lebih luas,” kata dia, Kamis (30/10/2025).
Armada kedua tersebut akan ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo, Solo, sebagai posko OMC wilayah selatan Jawa Tengah. Dengan demikian, operasi dapat menjangkau area lebih luas dan efektif mengendalikan curah hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah banjir.
BACA JUGA
BNPB berharap dengan penambahan armada udara, upaya percepatan penanganan banjir dan mitigasi ke depan bisa lebih optimal. “Ketika satgas darat berkejaran dengan waktu di lapangan, di langit kami menambah kekuatan untuk mengatur agar hujan jatuh di tempat yang semestinya,” ujarnya.
Menurut Abdul, tim petugas BNPB melaporkan setidaknya sampai Rabu (29/10) sore banjir masih menggenangi sejumlah titik di Jalan Kaligawe Raya hingga wilayah Genuk, dengan ketinggian air mencapai 90 centimeter.
BNPB mengkonfirmasi sebanyak 22.669 jiwa terdampak, 39 orang mengungsi, dan tiga warga meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Sejumlah pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Pusat Pengendalian Sarana dan Prasarana Sumber Daya Air (PPSDA), serta BNPB terus dioperasikan untuk mempercepat aliran air menuju laut. Namun, kata dia, petugas di lapangan melaporkan debit air dari hulu Sungai Tenggang dan Sringin masih tinggi akibat hujan lebat.
Radar cuaca Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang menunjukkan awan konvektif dengan potensi hujan sedang hingga lebat masih muncul di beberapa titik.
Menurut dia, kondisi ini membuat banjir masih menggenangi Kota Semarang sementara keberadaan proyek tol dan tanggul laut turut memperlambat aliran air menuju laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
Advertisement
DPRD Sleman Dorong Penguatan Sarana dan Layanan Pendidikan Inklusif
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Film Zombie Indonesia Abadi Nan Jaya Puncaki Netflix Global
- Kades Randusari Lunasi Utang Gadai TKD, Warga Tetap Ajukan Gugatan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Pemerintah Usulkan Dangdut Jadi Warisan Budaya Dunia
- Pertamina Pastikan Tindaklanjuti Laporan Motor Rusak Akibat Pertalite
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Prabowo Tegaskan Perang terhadap Narkoba Tanggung Jawab Bersama
Advertisement
Advertisement



