Advertisement
Kasus Keracunan MBG, Polri Turunkan Tim Bareskrim

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Polri menurunkan tim Bareskrim untuk menelusuri kasus keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peninjauan dilakukan langsung ke dapur penyedia makanan.
Hal ini ditegaskan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang memastikan pengusutan akan dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Advertisement
"Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu," kata Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/7/2025).
Lantaran masih dalam tahap pendalaman, Kapolri memastikan bahwa pihaknya akan mengumumkan hasil penyelidikan. "Tentunya secara resmi nanti akan kami informasikan," katanya.
Pada Kamis (25/9/2025), Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Polisi Helfi Assegaf mengatakan bahwa timnya memberikan asistensi dalam penyelidikan kasus dugaan keracunan MBG yang dilaksanakan polda jajaran.
Asistensi itu meliputi pengecekan proses penjagaan keamanan makanan yang akan disajikan, mulai dari hulu hingga hilir.
"Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu, tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri," katanya.
Adapun Dittipideksus Bareskrim Polri telah mengunjungi beberapa daerah untuk memberikan asistensi, salah satunya di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Pada Rabu (24/9/2025), tim penyidik Bareskrim Polri meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banggai Kepulauan usai insiden dugaan keracunan program MBG.
BACA JUGA: Hadapi Israel, Norwegia Sumbangkan Hasil Tiket Laga ke Gaza
"Kami mendampingi tim Bareskrim yang datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi," kata Kapolres Banggai Kepulauan AKBP Ronaldus Karurukan.
Tim yang dipimpin Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II dari Dittipideksus Bareskrim Polri Komisaris Besar Polisi Afrisal tiba di lokasi pada Rabu (24/9/2025), untuk melakukan pemeriksaan lapangan sekaligus mengumpulkan data dan informasi terkait kasus tersebut.
Kapolres mengatakan pihaknya mendampingi penyidik dalam peninjauan menyeluruh di dapur SPPG, yang diduga menjadi sumber tempat makanan diolah.
Tim penyidik berdialog dengan karyawan Badan Gizi Nasional (BGN) dan memeriksa setiap ruangan di dapur untuk mengidentifikasi potensi penyebab kejadian.
Sementara itu, data Rumah Sakit Trikora Salakan mencatat sebanyak 335 siswa mengalami gejala sakit perut dan mual setelah mengonsumsi makanan pada hari kejadian, Rabu (17/9/2025).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ojol yang Rekam dan Lapor Kriminalitas di Jakarta Dapat Rp500 Ribu
- Kasus Keracunan MBG, Polri Turunkan Tim Bareskrim
- Kejagung Periksa 2 Mantan Ketua LKPP soal Pengadaan Barang
- Wakil Panglima Sebut Menu MBG yang Diproduksi TNI Diklaim Berkualitas
- Polres Metro Depok Ungkap Peredaran Ganja Capai 78,6 Kg Selama Sebulan
Advertisement

DPRD DIY Gelar Public Hearing Raperda Riset dan Inovasi Daerah
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- 8.018 SPPG Aktif Layani 29,8 Juta Penerima Program MBG
- Eks Kadis Kominfo Sleman Jadi Tersangka Korupsi Bandwidth Rp3 Miliar
- Sosok Menas Erwin Djohansyah yang Ditetapkan Tersangka Dugaan TPPU
- ESP, Mantan Kepala Diskominfo Sleman Langsung Ditahan di Lapas Wirogunan
- Yakob Sayuri Bikin Malut United Menang 1-0 di Kandang Bhayangkara FC
- Jika Sebabkan Keracunan, BGN Janji Hentikan Menu Hiu Goreng di MBG
- Sillent Hill F Diyakini Lebih Sukses Daripada Silent Hill 2
Advertisement
Advertisement