Advertisement
Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025 Malam, Ini Dampaknya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gerhana bulan total akan terjadi pada 7-8 September 2025 malam ini, yang akan menampilkan 'Bulan Darah' menawan selama 82 menit.
Meskipun secara ilmiah tidak berbahaya, fenomena langit ini memicu beragam keyakinan tentang kesehatan dan kesejahteraan. Para ahli menegaskan bahwa keamanan pangan tidak terpengaruh fenomena tersebut.
Advertisement
Dilansir dari timesofindia, pada malam 7-8 September 2025, India akan menyaksikan gerhana bulan total. Selama 82 menit, Bulan akan muncul dengan cahaya kemerahan, yang juga disebut Bulan Darah.
Baca Juga Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total Malam Ini
Meskipun fenomena ini murni astronomi, fenomena ini sering memicu perbincangan tentang kesehatan, emosi, dan kepercayaan budaya. Berikut apa yang diungkapkan sains dan tradisi tentang dampak Chandra Grahan terhadap kesehatan. Tidak ada bahaya fisik, hanya keindahan langit.
Gerhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangannya menutupi permukaan bulan. Berbeda dengan gerhana matahari, tidak ada risiko bagi mata maupun tubuh saat menyaksikan fenomena ini.
BACA JUGA:Â Makanan Pendamping ASI dan Buah Terbaik untuk MPASI
Fenomena ini dapat dikagumi dengan mata telanjang, tanpa takut radiasi atau bahaya fisik. Cahaya kemerahan Bulan hanyalah sinar matahari yang dibiaskan melalui atmosfer Bumi, bukan bahaya kesehatan.
1. Pertanyaan tentang keamanan pangan
Kepercayaan tradisional seringkali memperingatkan untuk tidak makan selama gerhana, yang menunjukkan bahwa makanan kehilangan kemurniannya. Sains menceritakan kisah yang berbeda; makanan tetap tidak berubah selama peristiwa tersebut. Nutrisi tidak terpengaruh, dan makanan yang dimasak atau dikonsumsi saat gerhana tidak berbahaya. Perbedaan antara kehati-hatian budaya dan fakta ilmiah ini seringkali memicu perdebatan di rumah tangga, tetapi dari perspektif kesehatan, tidak ada alasan untuk mengubah kebiasaan makan.
2. Riak Emosional dan Gangguan Tidur
Meskipun tubuh tetap utuh, pikiran terkadang dapat merasakan tarikan gerhana. Studi menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran akan peristiwa langit langka dapat menyebabkan gangguan tidur, kegelisahan, atau perubahan suasana hati. Efek-efek ini seringkali bersifat psikologis, dibentuk oleh antisipasi dan narasi budaya, alih-alih pengaruh fisik. Bagi sebagian orang, Bulan Darah mungkin terasa mistis atau meresahkan, dan beban emosional tersebut dapat memengaruhi kesejahteraan secara halus.
3. Wanita hamil dan peringatan budaya
Mungkin tidak ada kelompok yang menghadapi lebih banyak tabu terkait gerhana daripada ibu hamil. Tradisi di banyak komunitas menyarankan ibu hamil untuk tetap di dalam ruangan, menghindari benda tajam, atau tidak menyaksikan gerhana. Namun, secara ilmiah, tidak ada bukti bahwa gerhana bulan membahayakan kehamilan atau janin. Bagi ibu hamil, merasa aman dan terdukung, baik dengan mengikuti tradisi maupun merangkul sains, adalah yang terpenting. Kekuatan kisah budaya.
Pendekatan paling praktis selama gerhana bulan adalah memperlakukannya seperti hari biasa. Makan dengan baik, tetap terhidrasi, dan beristirahat sudah cukup untuk kesehatan. Jika kegelisahan emosional muncul, aktivitas menenangkan seperti menulis jurnal, bermeditasi, atau sekadar mengamati Bulan dapat membawa ketenangan. Chandra Grahan tidak menuntut perubahan gaya hidup, melainkan hanya mengundang observasi, refleksi, dan mungkin momen kekaguman yang tenang.
Pada akhirnya, gerhana bulan pada 7-8 September adalah keajaiban alam, bukan ancaman kesehatan. Meskipun tradisi memiliki makna tersendiri, sains menegaskan bahwa tidak ada salahnya mengamati atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Cara terbaik untuk menyikapinya adalah dengan rasa ingin tahu yang tenang—melihatnya sebagai pengingat keindahan alam, alih-alih sebagai penyebab kekhawatiran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bangunan Majelis di Bogor Ambruk, 3 Orang Meninggal Dunia
- Ketahuan Main Domino dengan Pembalak Liar, Ini Klarifikasi Menhut
- Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025 Malam, Ini Dampaknya
- Jenazah Diplomat RI yang Meninggal Ditembak di Peru Segera Dipulangkan
- Cegah Jalan Rusak, Pengamat Ungkap Pentingnya Jembatan Timbang
Advertisement

Polisi Dinilai Lamban Tangkap Pelaku Perusakan Pospol di DIY
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Viral Gudang Garam Lakukan PHK, Begini Respons Presiden KSPI Said Iqbal
- Usai Bertemu Presiden Prabowo, GP Ansor Dirikan 80 Posko Jaga Aspirasi
- Pimpinan DPR Minta MKD Segera Proses Penonaktifan Ahmad Sahroni Dkk
- Presiden Venezuela Siap Lawan Trump Jika AS Menyerang Negaranya
- Kejagung Dalami Hubungan Investasi Google di Kasus Chromebook
- Krisis Kawasan, Situasi Indonesia dan Thailand Disorot Media Asing
- Cegah Jalan Rusak, Pengamat Ungkap Pentingnya Jembatan Timbang
Advertisement
Advertisement