Advertisement

Kesaksian Warga hingga Kronologi Penemuan Lima Jenazah di Indramayu

Newswire
Rabu, 03 September 2025 - 13:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Kesaksian Warga hingga Kronologi Penemuan Lima Jenazah di Indramayu Lokasi penemuan lima jenazah terkubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/9/2025). ANTARA - Fathnur Rohman.

Advertisement

Harianjogja.com, INDRAMAYU— Warga Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat gempar saat muncul kabar penemuan lima jenazah satu keluarga dalam satu liang pada Senin (1/9/2025).

Sejumlah warga memberikan kesaksian terkait penemuan lima jenazah korban yang terkubur dalam satu liang itu. Ema (55), kerabat korban, menyebut dirinya menjadi salah satu saksi yang pertama kali mencium bau busuk dari arah samping kediaman milik korban.

Advertisement

BACA JUGA: Kasus Penemuan 5 Jenazah dalam Satu Liang di Indramayu, Ini Kata Polisi

Dia menduga ada sesuatu yang janggal karena rumah tersebut tampak sepi serta terkunci. “Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Ema di Indramayu, Rabu (3/9/2025).

Dia bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

“Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong,” ujarnya.

Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.

Ia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.

Dari hasil penggalian, kata dia, ditemukan lima jenazah sekaligus yakni Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.

“Yang mengangkat jenazah lain adalah polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sachroni,” kata Ema.

Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), mengatakan komunikasi keluarga Sachroni dengan warga sekitar terputus sejak Kamis (28/8) pekan lalu.

Ia mengatakan beberapa warga sempat menghubungi melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan, tetapi tidak mendapat balasan.

Ia juga mengungkapkan ada dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari. Namun, warga saat itu tidak mencurigai hal apa pun.

“Baru setelah jenazah ditemukan, warga sadar ada kaitannya dengan kejadian itu,” katanya.

Warga sekitar berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, untuk mengetahui motif dan terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa korban yang salah satunya adalah bayi berusia 10 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jembatan Apung Sungai Progo Masih Beroperasi, Kendaraan Lewat Dibatasi

Jembatan Apung Sungai Progo Masih Beroperasi, Kendaraan Lewat Dibatasi

Bantul
| Rabu, 03 September 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Trik dan Tips untuk Dapatkan Tiket Pesawat Murah

Wisata
| Rabu, 27 Agustus 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement