Advertisement

Serukan Kampanye Anti-KW Sembari Membina Atlet Muda Bola Voli

Newswire
Minggu, 13 Juli 2025 - 17:07 WIB
Sunartono
Serukan Kampanye Anti-KW Sembari Membina Atlet Muda Bola Voli Sejumlah atlet muda bola voli berfoto bersama dalam program Fixch Experience Road to Java 2025. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah program bertajuk Fixch Experience Road to Java 2025 digulirkan untuk melakukan pembinaan atlet muda bola voli sekaligus memberikan edukasi dan kampanye anti produk KW atau bajakan. Program ini disambut baik oleh praktisi bola voli pasalnya sebagian besar atlet muda amatir saat ini masih banyak yang menggunakan produk bajakan untuk perangkat olahraga khususnya sepatu.

Kegiatan ini digelar secara roadshow di seluruh kota-kota di Indonesia dengan mengunjungi 35 klub di 25 kota. Road show diawali di Bandung dengan mengunjungi klub SBV Pasundan (SMAN 1 Pasundan). Selanjutnya di Purwakarta, Subang, Cirebon dan kemudian memasuki wilayah Jawa Tengah seperti Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, hingga Solo. Di Jawa Timur dengan mengunjungi klub-klub di Surabaya, Mojokerto, Malang.

Advertisement

Adapun wilayah DIY menyambangi tim bola voli Ganeksa (Gunungkidul), Bumi Mataram Volleyball Academy (Jogja), Yuso VC (Kota Jogja), dan Pesona Paz (Bantul). "Kami mendukung untuk pembinaan atlet muda bola voli. Apalagi voli ini termasuk olahraga heritage yang banyak orang menyukai," kata Leonardus Adrianto, CEO Citra Persona Atletika, Minggu (13/7/2025).

BACA JUGA: AS Soroti Peredaran Barang Bajakan di Indonesia, Begini Respons Mendag Budi Santoso

Program ini memotivasi para atlet muda untuk terus mengembangkan talentanya agar mampu merangkak ke jenjang level lebih tinggi atau atlet profesional. Mereka juga memberikan informasi terkait berbagai pemahaman bidang olahraga yang lebih komprehensif dan menyenangkan.

"Memang banyak klub yang sangat bersemangat melakukan pembinaan atlet-atlet muda. Klub-klub memang kurang dikenal, apalagi mereka berada di kota-kota kecil. Namun semangat mereka membina pemain bertalenta tak luntur," katanya.

Di sela-sela program tersebut pihaknya melakukan kampanye penggunaan sepatu anti-KW atau mengajak membeli yang asli. Para atlet muda diedukasi terkait bahaya menggunakan sepatu KW ketika berolahraga. Hal itu dilakukan agar para atlet muda bisa berkembang pemahamannya secara profesional.

Sepatu KW bisa mempengaruhi atlet baik dari segi performa maupun pertumbuhan otot kaki bagi anak pembinaan voli usia dini. "Fixch Experience Road to Java 2025 tidak hanya menghadirkan inovasi produk, tetapi juga berinvestasi pada generasi muda voli Indonesia, memastikan mereka mendapat dukungan terbaik meraih prestasi," kata Muhammad Asrori, Manager Ojan Sport Jogja.

BACA JUGA: Tayang Bioskop 10 Oktober, Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal Angkat Kisah Nyata di Bantul

Pemilik Klub Bola Voli BMVA RM. Aries Nandarika Rozali mengakui saat ini ada sekitar 70 persen atlet muda binaannya yang terpaksa menggunakan sepatu KW. Penyebabnya beragam, namun paling dominan karena harganya murah. Selain itu pada sepatu original biasanya tidak memproduksi ukuran tertentu, berbeda dengan KW memiliki ukuran yang lebih banyak.

"Karen kadang yang ori misal ukuran 38, 39 itu susah sekali mendapatkan, tetapi yang KW ini tiba-tiba muncul banyak. Memang ini perlu diedukasi bersama," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Sekolah Rakyat Belum Akan Dibangun di Gunungkidul, Begini Alasannya

Gunungkidul
| Senin, 14 Juli 2025, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement