Advertisement
Hubungan dengan Iran Tegang, Warga AS Cemas

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Mayoritas warga Amerika Serikat (AS) khawatir terhadap meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran, menyusul perintah Presiden Donald Trump untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.
BACA JUGA: Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar
Advertisement
Kekhawatiran itu tampak dalam hasil jajak pendapat Reuters/Ipsos yang berlangsung selama tiga hari dan berakhir pada Senin (23/6/2025) waktu setempat. Survei dilakukan terhadap 1.139 orang dewasa dari berbagai wilayah AS, dengan margin kesalahan kurang lebih 3%.
Survei dimulai tak lama setelah serangan udara AS dilancarkan, dan ditutup pada Senin pagi sebelum Iran membalas dengan menembakkan rudal ke pangkalan udara AS di Qatar.
Dari hasil jajak pendapat, sebanyak 79% responden menyatakan kekhawatiran bahwa Iran dapat membalas dengan menargetkan warga sipil AS. Selain itu, sekitar 84% juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi eskalasi konflik secara umum, termasuk keselamatan personel militer AS di Timur Tengah.
Di sisi lain, survei ini juga menyoroti dampak politik dalam negeri bagi Trump. Tingkat persetujuan terhadap kinerjanya menurun menjadi 41%, yakni angka terendah sejak masa jabatannya dimulai pada Januari lalu.
Dukungan terhadap serangan AS terhadap Iran juga menunjukkan perbedaan tajam antarpartai. Hanya 36% responden yang menyatakan mendukung serangan tersebut, termasuk 69% dari Partai Republik dan hanya 13% dari Partai Demokrat.
Kemudian, dukungan terhadap serangan AS terhadap Iran juga menunjukkan perbedaan tajam antarpartai. Hanya 36% responden yang menyatakan mendukung serangan tersebut, termasuk 69% dari Partai Republik dan hanya 13% dari Partai Demokrat.
Lebih lanjut, dukungan terhadap serangan udara lanjutan juga rendah. Hanya 32% responden menyatakan setuju jika AS melanjutkan serangan, sementara 49% menolak. Namun, di kalangan pendukung Partai Republik, 62% mendukung aksi militer lanjutan, dan 22% menolaknya.
Saat ditanya tentang penghentian keterlibatan AS dalam konflik, 42% Republikan menyatakan sebaiknya AS segera mundur, sementara 40% menolak opsi tersebut, mencerminkan perpecahan internal di kubu pendukung Trump.
Trump Klaim Israel dan Iran Sepakati Gencatan Senjata
Meski demikian, baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata penuh seusai 12 hari perang.
Mengutip Reuters pada Selasa (24/6/2025), Trump menyatakan kesepakatan ini adalah hasil keberanian dan kecerdasan dua negara. Adapun, kesepakatan ini diklaim difasilitasi Trump dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Rencananya, gencatan senjata dilakukan bertahap, setelah masing-masing menyelesaikan operasi militer yang masih berlangsung.
“Dengan asumsi semuanya berjalan sesuai rencana—dan memang akan berjalan—saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua negara, Israel dan Iran, atas ketahanan, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai ‘PERANG 12 HARI’,” tulis Trump di situs Truth Social miliknya.
Salah seorang pejabat Iran mengonfirmasi bahwa memang pihaknya telah menyetujui gencatan senjata. Meskipun, sejauh ini masih belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel.
Meski demikian, seorang pejabat senior Gedung Putih menekankan bahwa Israel bersedia mengentikan serangan asalkan Iran tidak melancarkan serangan tambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Qatar Klaim Cegat Enam Rudal yang Ditembakkan Iran ke Pangkalan AS
- Odol Dinilai Rugikan Negara Rp43,45 Triliun per Tahun
- Indonesia dan Australia Sepakat Perkuat Kerja Sama di Bidang Imigrasi dan Penanganan Pengungsi
- Hubungan dengan Iran Tegang, Warga AS Cemas
- Harga Emas Antam Hari Ini, Rp1.016.000 per 0,5 Gram
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Putin Tak Segera Bantu Iran Melawan Israel
- Menteri Budi Arie Lapor ke Prabowo Jumlah Kopdes Merah Putih yang Terbentuk Capai 80.133
- DTKS Bikin Puluhan Siswa Miskin Gagal Daftar SMA/SMK Swasta Mitra di Jateng
- KKP Minta Komdigi Blokir Situs yang Jual Pulau di Anambas Riau
- Iran Segera Tutup Selat Hormuz, Ini Sejarah dan Fakta Jalur Penting Pasokan Minyak Dunia
- Serangan Bom Bunuh Diri Kelompok ISIS di Damaskus, Puluhan Orang Meninggal dan Terluka
- Bapanas Sebut Demo Sopir Truk ODOL Bisa Bikin Pasokan Pangan Terlambat
Advertisement
Advertisement