Advertisement

Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat

Afiffah Rahmah Nurdifa
Minggu, 22 Juni 2025 - 21:27 WIB
Maya Herawati
Ini Tiga Situs Nuklir Iran yang Jadi Sasaran Amerika Serikat Fasilitas nuklir Fordow, Iran. / ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat resmi mendukung Israel dengan melakukan pengeboman di tiga fasilitas nuklir milik Iran yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.

Aksi tersebut dilakukan pada Sabtu (21/6/2025) dan disebut telah berhasil oleh Presiden AS Donald Trump sambil menyerukan perdamaian.

Advertisement

Kendati demikian, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyatakan bahwa perang akan dimulai sekarang setelah pasukan AA menyerang tiga lokasi nuklir tersebut.

Lantas, apa yang membuat fasilitas nuklir ini begitu penting bagi kekhawatiran strategis Israel?

Pada 13 Juni 2025, pertama kali Israel menyerang Iran, pengeboman merujuk langsung ke situs pengayaan uranium utama Iran di Natanz.

Tak hanya itu, sebuah kompleks nuklir di Esfahan dan Fordow juga terkena serangan Israel yang merupakan fasilitas utama di mana bahan bakar nuklir dapat dimurnikan.

BACA JUGA: Siswa Bakal Tetap Dapat MBG Selama Libur Sekolah, BGN Menyusun Petunjuk Teknis

Hingga saat ini, dalam laporan-laporan dari media setempat belum dikonfirmasi bahwa tidak ada kerusakan yang dilaporkan secara resmi.

Fasilitas Nuklir Iran

Fordow

Fordow adalah fasilitas nuklir terbesar kedua di Iran setelah Natanz. Terletak di dekat kota suci Qom, jaraknya sekitar 95 kilometer (km) barat daya Teheran.

Situs ini beroperasi di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Pembangunannya dilakukan secara rahasia dari tahun 2006, keberadaan Fordow baru terungkap pada 2009, setelah mulai beroperasi.

Fordow dirancang khusus untuk menahan serangan udara. Terkubur sekitar 80 meter di bawah tanah di bawah lapisan tanah dan batu, itu dianggap tahan terhadap bom penghilang bunker konvensional.

Situs Fordow dulunya merupakan markas Garda Revolusi Iran dan dilindungi sistem rudal Iran-Rusia. Namun, pertahanannya diduga dinetralkan oleh serangan udara Israel baru-baru ini.

Hanya AS yang diyakini memiliki senjata cukup kuat untuk menghancurkan bunker bawah tanah Fordow, yakni bom GBU-57 seberat 13 ton. Israel memiliki GBU-28 yang lebih ringan, tetapi perang siber tetap dipertimbangkan sebagai opsi.

Tahun 2010, virus Stuxnet—diduga buatan AS-Israel—berhasil menghancurkan ribuan sentrifugal Iran.

Fordow dibangun untuk pengayaan uranium dan sempat menampung 3.000 sentrifugal. Setelah Kesepakatan Nuklir 2015, Iran sempat menghentikan pengayaan, tetapi kembali mengaktifkannya pada 2019.

Inspeksi IAEA pada Januari 2023 menemukan pengayaan mencapai 60%, melanggar perjanjian. Namun, Iran bersikukuh bahwa pengayaan dilakukan untuk tujuan damai, tapi tingkat 60% mendekati kadar senjata (90%).

Natanz

Natanz adalah fasilitas utama pengayaan uranium Iran yang terletak sekitar 250 km selatan Teheran. Dibangun secara rahasia pada awal 2000-an, situs ini mulai dikenal publik setelah dibocorkan pada 2002.

Natanz memiliki ribuan sentrifugal yang digunakan untuk memperkaya uranium, dan menjadi pusat perhatian dalam program nuklir Iran. Pada 2010, virus Stuxnet merusak banyak peralatan di sana dalam serangan siber yang diduga dilakukan oleh AS dan Israel.

Meski sempat dibatasi pengoperasiannya oleh Kesepakatan Nuklir 2015 (JCPOA), Iran kembali meningkatkan aktivitas di Natanz setelah AS keluar dari kesepakatan tersebut pada 2018. Beberapa insiden sabotase juga dilaporkan terjadi di fasilitas ini pada tahun-tahun berikutnya.

Esfahan

Esfahan adalah salah satu fasilitas nuklir utama Iran yang berperan penting dalam rantai produksi bahan bakar nuklir. Terletak di tengah Iran, kompleks ini dikenal sebagai UCF (Uranium Conversion Facility).

Di Esfahan, uranium mentah (yellowcake) diubah menjadi gas UF6 (uranium heksafluorida), yang kemudian dikirim ke fasilitas pengayaan seperti Natanz dan Fordow. Esfahan juga memiliki fasilitas untuk memproduksi bahan bakar reaktor dan meneliti teknologi nuklir lainnya, termasuk reaktor riset.

Fasilitas ini berada di bawah pengawasan IAEA. Namun, aktivitasnya kerap menjadi sorotan karena peran strategisnya dalam mendukung program pengayaan uranium Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Senin 23 Juni 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten

Jogja
| Senin, 23 Juni 2025, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Lion Air Buka Penerbangan Langsung YIA-Tarakan, Pariwisata Jogja Diproyeksikan Kian Maju

Wisata
| Jum'at, 20 Juni 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement