Advertisement
Pemerintah Korsel Selidiki Maskapai Jeju Air, Ini Alasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Pemerintah Korsel berencana melakukan pemeriksaan ketat terhadap maskapai penerbangan berbiaya rendah Jeju Air Co. Pemeriksaan dilakukan karena masalah yang sama di pesawat itu.
Pasalnya, masalah roda pendaratan berulang kali terjadi pada pesawat Boeing 737-800. Hal ini diyakini juga menyebabkan kecelakaan pesawat itu pada Minggu (29/12/2024) hingga merenggut 179 nyawa.
Advertisement
BACA JUGA: Kecelakaan Pesawat Jeju Air Renggut 179 Korban Jiwa, Menlu Sugiono Sampaikan Belasungkawa
"Kami berencana menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat sebagai respons terhadap insiden (masalah perangkat pendaratan) ini," kata Joo Jong-wan, kepala Kebijakan Penerbangan Kementerian Perhubungan, kepada pers di Sejong, Senin (30/12/2024).
Maskapai tersebut tengah diselidiki terkait kecelakaan pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216, yang keluar dari landasan saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul.
Pada Senin pagi, sebuah pesawat Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Korea Selatan terpaksa kembali ke bandara karena masalah roda pendaratan. Masalah yang sama ditemukan pada kecelakaan Minggu.
Model pesawat yang kembali ke Gimpo tersebut sama dengan Boeing B737-800 Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu.
Joo menyebutkan bahwa Jeju Air dikenal dengan tingkat pemanfaatan pesawat yang tinggi, yakni merujuk pada seberapa sering dan seberapa lama sebuah pesawat digunakan. Hal itu, menurut beberapa pengamat, mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan pada Minggu.
Menyusul masalah roda pendaratan yang dilaporkan pada Senin, kementerian mengirimkan inspektur keselamatan ke perusahaan itu untuk menyelidiki kasus terbaru tersebut.
Sementara itu, salah satu dari dua perangkat perekam penerbangan yang ditemukan di lokasi kecelakaan pada Minggu dilaporkan mengalami kerusakan eksternal, menurut Joo. Perangkat tersebut telah dipindahkan ke Bandara Internasional Gimpo untuk dianalisis lebih lanjut.
Joo mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau U.S. National Transportation Safety Board (NTSB) akan ikut serta dalam penyelidikan kecelakaan itu. Boeing dan produsen mesin CFM International juga telah dihubungi untuk bekerja sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 10 Orang Tewas Ditembak Pria Misterius di Montenegro
- Tesla Cybertruck Meledak dan Terbakar di Depan Hotel Trump, 1 Orang Meninggal Dunia
- Ini Dia 10 Negara Terbersih di Dunia, Indonesia Tak Masuk
- Dua Petugas Polisi Pelaku Pemerasan di DWP Dipecat dalam Sidang Etik
- Data Rekaman Kecelakaan Pesawat Jeju Air Bakal di Kirim ke AS untuk Dianalisa
Advertisement
Update Bursa Transfer, Dirut PSS Gusti Randa: Dua Pemain Asing Sudah Tiba di Sleman
Advertisement
Tidak Hanya di Pusat Kota, Asita DIY Ajak Wisatawan Menginap Hotel di Kulonprogo
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Barang Mewah Terkena PPN 12 Persen
- Tok! Eks Dirresnarkoba PMJ Kombes Donald Dipecat Tidak Hormat Terkait Kasus Pemerasan di Konser DWP
- Buruan! Ada Diskon 50 Persen, Berikut Cara Membeli Token Listrik PLN
- Prabowo Menyetujui Penyaluran Bantuan Pangan Hingga Pertengahan 2025
- BMKG: Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jawa 1-4 Januari 2025
- Penuhi Nazar, Anggota DPR RI Didik Hariyadi Bakal Jalan Kaki dari Jakarta ke Boyolali
- Wujudkan Pemerintahan Digital, Menkomdigi Meutya Hafid Berkolaborasi dengan India
Advertisement
Advertisement