Advertisement

Pemerintah Korsel Selidiki Maskapai Jeju Air, Ini Alasannya

Newswire
Senin, 30 Desember 2024 - 12:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Pemerintah Korsel Selidiki Maskapai Jeju Air, Ini Alasannya Otoritas Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) melaporkan bahwa 179 orang diduga tewas dalam kecelakaan pesawat di Bandara Internasional Muan, seperti diberitakan oleh media lokal. - ANTARA

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA–Pemerintah Korsel berencana melakukan pemeriksaan ketat terhadap maskapai penerbangan berbiaya rendah Jeju Air Co. Pemeriksaan dilakukan karena masalah yang sama di pesawat itu.

Pasalnya, masalah roda pendaratan berulang kali terjadi pada pesawat Boeing 737-800. Hal ini diyakini juga menyebabkan kecelakaan pesawat itu pada Minggu (29/12/2024) hingga merenggut 179 nyawa.

Advertisement

BACA JUGA: Kecelakaan Pesawat Jeju Air Renggut 179 Korban Jiwa, Menlu Sugiono Sampaikan Belasungkawa

"Kami berencana menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat sebagai respons terhadap insiden (masalah perangkat pendaratan) ini," kata Joo Jong-wan, kepala Kebijakan Penerbangan Kementerian Perhubungan, kepada pers di Sejong, Senin (30/12/2024).

Maskapai tersebut tengah diselidiki terkait kecelakaan pesawat Jeju Air bernomor penerbangan 7C2216, yang keluar dari landasan saat mendarat darurat dan menabrak pagar di Bandara Internasional Muan di Kabupaten Muan, sekitar 290 kilometer barat daya Seoul.

Pada Senin pagi, sebuah pesawat Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo di Korea Selatan terpaksa kembali ke bandara karena masalah roda pendaratan. Masalah yang sama ditemukan pada kecelakaan Minggu.

Model pesawat yang kembali ke Gimpo tersebut sama dengan Boeing B737-800 Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu.

Joo menyebutkan bahwa Jeju Air dikenal dengan tingkat pemanfaatan pesawat yang tinggi, yakni merujuk pada seberapa sering dan seberapa lama sebuah pesawat digunakan. Hal itu, menurut beberapa pengamat, mungkin menjadi faktor penyebab kecelakaan pada Minggu.

Menyusul masalah roda pendaratan yang dilaporkan pada Senin, kementerian mengirimkan inspektur keselamatan ke perusahaan itu untuk menyelidiki kasus terbaru tersebut.

Sementara itu, salah satu dari dua perangkat perekam penerbangan yang ditemukan di lokasi kecelakaan pada Minggu dilaporkan mengalami kerusakan eksternal, menurut Joo. Perangkat tersebut telah dipindahkan ke Bandara Internasional Gimpo untuk dianalisis lebih lanjut.

Joo mengatakan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS atau U.S. National Transportation Safety Board (NTSB) akan ikut serta dalam penyelidikan kecelakaan itu. Boeing dan produsen mesin CFM International juga telah dihubungi untuk bekerja sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Update Bursa Transfer, Dirut PSS Gusti Randa: Dua Pemain Asing Sudah Tiba di Sleman

Sleman
| Kamis, 02 Januari 2025, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya di Pusat Kota, Asita DIY Ajak Wisatawan Menginap Hotel di Kulonprogo

Wisata
| Selasa, 31 Desember 2024, 08:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement