Advertisement

AS: Israel Beresiko Menghadapi Ancaman Embargo Senjata Jika Tak Memperbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza

Newswire
Rabu, 16 Oktober 2024 - 07:47 WIB
Abdul Hamied Razak
AS: Israel Beresiko Menghadapi Ancaman Embargo Senjata Jika Tak Memperbaiki Situasi Kemanusiaan di Gaza Bendera Amerika Serikat. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Amerika Serikat (AS) menuntut agar Israel memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza dalam 30 hari atau sekitar satu minggu setelah pemilihan presiden pada 5 November. Jika tidak, Israel berisiko menghadapi embargo senjata dari AS.

Surat dari Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Minggu (13/10/2024), yang diperoleh oleh beberapa media di AS, mengatakan sangat tegas dan merinci berbagai masalah yang dapat membahayakan pemberian bantuan lebih lanjut.

Advertisement

BACA JUGA: Pasukan Israel Halangi WHO untuk Mengevakuasi Pasien Anak-anak dari Rumah Sakit di Gaza

"Kami menulis untuk menegaskan kembali kekhawatiran mendalam pemerintah AS terhadap situasi kemanusiaan yang memburuk di Gaza, dan meminta tindakan mendesak dan berkelanjutan oleh pemerintah Anda bulan ini untuk membalikkan situasi itu," tulis Blinken dan Austin, menurut salinan surat yang diunggah di media sosial oleh seorang reporter Axios dikutip dari Antara, Rabu (16/10/2024).

"Kami sangat khawatir bahwa tindakan terbaru pemerintah Israel, termasuk penghentian impor komersial, penolakan atau menghalangi hampir 90 persen gerakan kemanusiaan antara Gaza utara dan selatan pada September, pembatasan berlebihan terkait penggunaan ganda, serta penerapan persyaratan bea cukai dan tanggung jawab yang memberatkan bagi staf kemanusiaan dan pengiriman - bersama dengan meningkatnya tindakan kejahatan dan penjarahan - berkontribusi pada memburuknya kondisi di Gaza dengan cepat," tambah mereka.

Jumlah bantuan internasional yang telah masuk ke Gaza sejak Israel berjanji untuk meningkatkan pengiriman pada Maret dan April telah turun lebih dari 50 persen dan pada September pengiriman mencapai titik terendah dalam setahun, tulis Austin dan Blinken.

Para pejabat tersebut mengatakan bahwa departemen mereka "wajib" mematuhi undang-undang AS "terus menilai kepatuhan pemerintah Anda terhadap" janji untuk tidak menghalangi bantuan AS dan bantuan internasional yang didukung AS.

Mereka menyerukan kepada Israel untuk meningkatkan semua bantuan internasional di seluruh Gaza menjelang musim dingin, termasuk dengan mengizinkan setidaknya 350 truk masuk ke wilayah pesisir tersebut per hari, dan memastikan bahwa koridor komersial serta koridor yang dioperasikan oleh Yordania beroperasi dengan "kapasitas penuh dan terus-menerus."

Surat tersebut juga menyerukan Israel untuk "mengakhiri isolasi Gaza utara" dengan menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan memaksa warga sipil Palestina mengungsi ke selatan, serta memastikan kelompok-kelompok kemanusiaan "memiliki akses berkelanjutan" ke utara.

Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza utara dalam beberapa hari terakhir, menewaskan banyak warga sipil Palestina dan memerintahkan mereka untuk melarikan diri.

Banyak yang mencoba melarikan diri melaporkan bahwa mereka justru diserang oleh Israel. Austin dan Blinken mengatakan sangat penting bahwa AS dan Israel membentuk "saluran baru" untuk membahas apa yang mereka sebut sebagai "insiden kerugian sipil," dengan mengatakan bahwa "keterlibatan yang dilakukan sejauh ini belum memberikan hasil yang diperlukan."

Mereka meminta pertemuan pertama mekanisme tersebut diadakan sebelum akhir Oktober. Baik Pentagon maupun Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan komentar terkait surat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rayakan Ajang Ekonomi Kreatif, Pikat Hati Wisatawan

Sleman
| Rabu, 16 Oktober 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement