Advertisement

Taiwan Selidiki Kasus Ledakan Penyeranta di Lebanon

Newswire
Jum'at, 20 September 2024 - 01:17 WIB
Sunartono
Taiwan Selidiki Kasus Ledakan Penyeranta di Lebanon Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad pada Selasa (17/9/2024), menyatakan sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon. / ANTARA/Anadolu - py

Advertisement

Harianjogja.com, TAIWAN—Dinas keamanan Taiwan sedang menyelidiki kasus peledakan penyeranta yang terjadi di Lebanon yang diduga berkaitan dengan perusahaan lokal Gold Apollo. Hal itu disampaikan Kepala Departemen Pertahanan Taiwan Wellington Koo, Kamis (19/9/2024).

"Dinas keamanan Taiwan saat ini sedang menyelidiki isu ini dan menanggapinya secara serius. Departemen Pertahanan tidak terlibat dalam kasus ini," kata Wellington seperti dikutip Radio Taiwan International kepada wartawan.

Advertisement

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan, Sun Li-fang, mengatakan bahwa kementerian tidak memiliki penjelasan atas tindakan Gold Apollo. Pada hari Selasa, ledakan pager terjadi di berbagai bagian Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan melukai hingga 2.800 orang. Reuters pada Rabu (18/9) melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 penyeranta yang dipesan kelompok Lebanon Hizbullah dari Gold Apollo.

Namun, CEO Gold Apollo mengeklaim penyeranta yang meledak itu tidak ada hubungannya dengan produsen Taiwan tersebut, tetapi diproduksi dan dikembangkan oleh BAC Consulting KFT, yakni sebuah perusahaan Hongaria di bawah lisensi Gold Apollo.

Di saat bersamaan, perusahaan Hongaria itu mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pihaknya telah memberikan layanan konsultasi bisnis dan tidak terlibat dalam produksi penyeranta.

Media melansir bahwa penyeranta yang kerap digunakan Hizbullah merupakan sistem komunikasi rahasia paling kokoh terhadap peretasan.

Hingga kini penyebab ledakan tersebut masih belum diketahui. Sementara itu, otoritas Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo, Jumat 20 September 2024

Jogja
| Jum'at, 20 September 2024, 05:17 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Keindahan Alam dan Sungai di Desa Wisata Srikemenut Bantul

Wisata
| Rabu, 18 September 2024, 10:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement