Advertisement

Promo November

Seluruh Penerbangan Bandara Beirut Dibatalkan di Tengah Ancaman Israel Terhadap Libanon

Newswire
Senin, 29 Juli 2024 - 11:47 WIB
Sunartono
Seluruh Penerbangan Bandara Beirut Dibatalkan di Tengah Ancaman Israel Terhadap Libanon Api dan asap membubung dari bangunan pertanian di Lebanon selatan, seperti yang terlihat dari Kiryat Shmona di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon, menyusul pemboman oleh tentara Israel, pada 23 November 2023. (Ayal Margolin - JINI melalui Xinhua)

Advertisement

Harianjogja.com, LIBANON—Seluruh keberangkatan dan kedatangan di Bandara Internasional Rafic Hariri Beirut ditunda atau dibatalkan akibat adanya ancaman serangan Israel ke Libanon. Penerbangan mulai Minggu (28/7/2024) malam dan seterusnya telah ditangguhkan, menurut layar informasi keberangkatan dan kedatangan di bandara pada hari Minggu.

Informasi penerbangan dan situs bandara mengindikasikan penerbangan ke dan dari Beirut ke sejumlah tujuan di dunia bertanda "dibatalkan" atau "ditunda'. Pembatalan dan penundaan tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga Senin pagi.

Advertisement

Maskapai penerbangan utama Libanon, Middle East Airlines (MEA), sebelumnya mengumumkan bahwa beberapa penerbangan yang dijadwalkan berangkat dari Beirut akan ditunda hingga pagi hari tanggal 29 Juli.

BACA JUGA : Perang Israel Vs Hizbullah di Libanon, 7 Negara Ini Minta

MEA merupakan maskapai nasional Libanon di Beirut dan mengoperasikan penerbangan ke sejumlah tujuan di Timur Tengah, Eropa, Afrika dan lainnya.

Sebelumnya Amerika Serikat, Inggris dan Prancis mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya dan mengimbau mereka untuk tidak bepergian ke Libanon, dengan alasan potensi gangguan dalam perjalanan udara karena meningkatnya ketegangan regional.

Ketegangan di wilayah tersebut meningkat setelah tentara Israel pada Ahad mengusulkan pemerintah skenario serangan terhadap kelompok Hizbullah Lebanon menyusul serangan roket yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, menurut media Israel.

Namun tuduhan Israel bahwa Hizbullah menyerang kota Majdal Sharms pada Sabtu telah disangkal kelompok itu. Menurut Radio Militer Israel, militer telah merumuskan skenario potensi serangan terhadap Hizbullah dan mendiskusikannya di tingkat politik guna menilai situasi.

Diskusi tersebut membahas kemungkinan “melakukan aksi militer yang lebih keras” di Libanon, kata lembaga penyiaran tersebut. Pada Sabtu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa Hizbullah akan “membayar harga yang mahal” atas serangan tersebut.

Kekhawatiran berkembang mengenai perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah pertukaran serangan lintas batas antara kedua belah pihak. Peningkatan ini terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement