Advertisement
Banyak Bank Bangkrut di 2024, LPS Anggarkan Rp1,2 Triliun untuk Bayar Klaim Nasabah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Sejumlah bank khususnya swasta yang bergerak di sektor kredit berguguran akibat bangkrut di 2024. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan nilai pembayaran klaim simpanan nasabah dari 12 BPR yang bangkrut mencapai Rp300 miliar.
LPS menganggarkan Rp1,2 triliun untuk klaim nasabah hingga akhir 2024. Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono mengatakan tahun ini pihaknya menganggarkan dana senilai Rp1,2 triliun. Didik memastikan kemampuan keuangan LPS sangat memadai dalam membayar klaim simpanan nasabah BPR yang tutup.
Advertisement
“Kalaupun [dana] masih kurang, masih ada Rp225 triliun aset LPS yang bisa cover itu,” ujarnya dalam Konferensi Pers, Selasa (28/5/2024).
Guna memberikan rasa tenang dan aman pada nasabah BPR yang bermasalah, tim LPS pun bergerak cepat dengan rata-rata pembayaran klaim dilakukan sejak lima hari kerja. Bahkan, sekitar 80% dari nasabah menerima pembayaran klaim ini sejak bank dicabut izin usahanya oleh OJK Adapun, sejauh ini ada satu bank yang dilakukan penyelamatan oleh LPS.
“Mulanya ada empat investor yang tertarik melakukan due diligence untuk mengambil alih 4 BPR dari 8 BPR. Akan tetapi, satu dan lain hal tiga lainnya [investor] menarik diri, dan tersisa satu yang selamat,” katanya.
Meski tak membocorkan lebih lanjut terkait BPR yang diselamatkan. Akan tetapi, dia menyebut dana pihak ketiga bank tersebut mencapai Rp126 miliar. “Karena BPR itu diambil investor, jadi LPS bisa hemat Rp126 miliar,” katanya.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa membenarkan angka tumbangnya bank pada awal 2024 telah melampai angka rata-rata tahun lalu yakni sebanyak 7-8 BPR. Meski begitu, dia menyebut tutupnya beberapa BPR tersebut bukan mengindikasikan ekonomi yang memburuk, melainkan buruknya tata kelola yang ada.
“Lima bulan terakhir ini ada 12 BPR yang tutup, hal tersebut lebih banyak dari kelemahan manajemen atau adanya tindak pidana perbankan yang dilakukan oleh para pengurus BPR,” jelasnya.
Purbaya juga menyebut LPS secara teliti memantau secara berkala kondisi kesehatan BPR-BPR. "Untuk saat ini terpantau dalam kondisi sehat, namun yang pasti ke depan kami pun selalu siap apabila OJK menyerahkan BPR kepada LPS apabila ada BPR yang bermasalah,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pembeli Beras SPHP Wajib Difoto, Ini Penjelasan dari Perum Bulog
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
Advertisement

Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir Diplomat Muda Sebelum Ditemukan Meninggal Tertutup Lakban
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tukin ASN DKI yang Telat di Hari Pertama Sekolah akan Dipotong
- Mulai 1 Juli 2026, Vietnam Larang Penggunaan Sepeda Motor Berbahan Bakar Fosil di Pusat Kota Hanoi
- Polisi Kerahkan 1.082 Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa di Sidang Hasto Kristiyanto
- Operasi Patuh 2025 Dimulai Hari Ini Hingga 27 Juli Mendatang, Berikut Jenis Pelanggaran dan Denda Tilangnya, Paling Tinggi Rp1 Juta
- Mensos Tegaskan Masa Orientasi Siswa Sekolah Rakyat Sekitar 15 Hari
- Mantan CEO GoTo Andre Soelistyo Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Chromebook
- Sidang Korupsi Mbak Ita, Wakil Wali Kota Semarang Diperiksa
Advertisement
Advertisement