Advertisement
Pemkab Mukomuko Tangani 41 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies selama Januari-Maret
Sejumlah anjing berkeliaran di bawah rumah adat Kabupaten Mukomuko, Selasa (19/3/2024) ANTARA - Ferri.
Advertisement
Harianjogja.com, MUKOMUKO—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Bengkulu, menangani 41 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) pada Januari hingga Maret 2024.
"Sebanyak 41 pasien gigitan HPR tersebut tersebar di wilayah kerja sebanyak 14 dari 17 puskesmas di daerah ini," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Minggu (214/2024).
Advertisement
Ia mengatakan, jumlah kasus gigitan HPR tersebut berdasarkan hasil pendataan sebanyak 17 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
Dari sebanyak 41 kasus gigitan HPR tersebut, paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Air Rami sebanyak enam kasus, Puskesmas Retak Mudik, dan Puskesmas Lubuk Sanai masing-masing lima kasus.
Baca Juga
Ini Ciri Gejala Penyakit Rabies, Kenali dan Cara Mencegahnya
Cerita Vaksinasi Rabies di Jogja: Kucing Berontak saat Disuntik hingga Menggigit Majikan
Capaian Vaksinasi Rabies di Kota Jogja, 1.303 Hewan Sudah Disuntik
Kemudian, katanya, kasus gigitan HPR di wilayah kerja tiga puskesmas, yakni Puskesmas Pondok Suguh, Puskesmas Mukomuko Utara, dan Puskesmas Lubuk Pinang masing-masing empat kasus, lalu kasus gigitan HPR di wilayah kerja Puskesmas Ipuh dan Puskesmas Penarik masing-masing tiga kasus.
Ia mengatakan dari sebanyak 41 pasien tersebut, sebanyak 21 pasien digigit kucing, 18 pasien digigit kucing, dan dua pasien digigit monyet.
Ia menambahkan dari sebanyak 41 pasien gigitan HPR, semuanya dibersihkan luka bekas gigitan HPR, 38 pasien yang diberikan vaksin antirabies atau VAR dosis I dan II, 37 pasien diberikan VAR dosis III, dan 33 pasien diberikan VAR dosis IV.
Sedangkan dari sebanyak 41 ekor hewan penular rabies di daerah ini, katanya, sebanyak 15 hewan yang diobservasi, sisanya tidak ditemukan hewannya. Selanjutnya, ia menyarankan, agar warga yang terkena gigitan HPR untuk segera melaporkan kejadian itu kepada petugas medis di puskesmas terdekat untuk mengantisipasi penyakit itu.
Sementara itu, ia mencatat, instansinya selama periode Januari sampai dengan 22 Desember 2023 menangani 115 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR). Ia menyebutkan dari sebanyak 115 kasus gigitan HPR, empat orang di antaranya digigit dua anjing yang dinyatakan positif rabies. Namun, orangnya tidak positif rabies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
- PBB Desak Israel Buka Akses Bantuan, Palestina Angkat Bicara
- Langgar VoA, Imigrasi Bali Deportasi Bintang Porno Asal Inggris
Advertisement
SEA Games 2025, Dua Atlet Gunungkidul Bela Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sekolah Lansia Salimah Wisuda 206 Lansia di Bantul, Tertua 93 Tahun
- Resmi Dibuka, The Aloon-Aloon Menjadi Ikon Baru Kota Magelang
- Mahfud MD: Perpol 10/2025 Bertentangan dengan Putusan MK
- James Cameron Tolak Netflix Akuisisi Warner Bros, Ini Alasannya
- Bandara Soetta Perkuat Keamanan Siber Jelang Nataru
- Tinjau Pengungsian, Prabowo Janji Atasi Kekurangan Air di Langkat
- Gelapkan Rp302 Juta, Polisi Tahan Supervisor Sales di Karanganyar
Advertisement
Advertisement




