Advertisement
Pembangunan PLTN di Indonesia Masuk RUKN, Berikut Targetnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN masuk dalam revisi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional atau RUKN.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah saat ini tengah merampungkan bentuk organisasi untuk koordinasi PLTN di dalam negeri atau Organisasi Pelaksana Program Energi nuklir (Nuclear Energy Program Implementing Organization/NEPIO).
Advertisement
BACA JUGA: Begini Pemanfaatan Nuklir untuk Diagnosa dan Terapi Medis
"Sementara RKUN-nya di bauran energinya nuklir sudah masuk,” kata Eniya saat ditemui di DPR, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Menurut Eniya, sejumlah investor sudah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di pengembangan nuklir di dalam negeri. “Ada beberapa setahu saya sudah ada Thorcon menginisiasi tipe SMR, terus Rusia, jadi ada beberapa yang sudah mulai masuk tapi kita pastikan dulu organisasinya,” kata Eniya.
Seperti diketahui, pemerintah belakangan mempercepat target operasi komersial pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN ke 2032, dari yang sebelumnya ditenggat pada 2039 dalam peta jalan nol emisi karbon nasional.
Rencana itu muncul dalam revisi Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah diselesaikan Dewan Energi Nasional (DEN) akhir tahun lalu.
Berkaitan dengan rampungnya revisi PP tersebut, pemerintah tengah menyusun surat keterangan antarkementerian terkait untuk disampaikan ke parlemen. Rencananya, kapasitas terpasang PLTN pada 2032 dengan skala kecil dipatok di level 1 gigawatt (GW) hingga 2 GW. Percepatan target komersial PLTN itu diharapkan dapat meningkatkan kepastian investasi pada salah satu alternatif energi bersih saat ini.
BACA JUGA: Indonesia Bakal Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir pada 2032
Sebelumnya, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 bakal selaras dengan RUKN. Darmawan berharap kebijakan jangka panjang kelistrikan nasional itu dapat meningkatkan investasi setrum di dalam negeri mendatang.
“PLN telah bekerja untuk mengejar finalisasi dari RUPTL baru, dan ini pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, RUKN dan RUPTL akan selaras. Ini luar biasa,” kata Darmawan saat membuka 'Pameran Hari Listrik Nasional ke-78' di ICE BSD City, Selasa (14/11/2023).
Darmawan menuturkan, perseroannya bersama dengan Kementerian ESDM telah sepakat untuk setiap revisi yang tertuang di dalam RUKN dan RUPTL saat ini. Berdasarkan kajian penyusunan rancangan RKUN itu, permintaan kelistrikan dari 2024 sampai dengan 2060 diestimasikan tumbuh dengan rata-rata minimal 3,6% pada skenario rendah hingga 4,2% pada skenario tinggi, dengan asumsi pertumbuhan moderat di level 3,9%.
Adapun, konsumsi listrik per kapita pada 2060 diproyeksikan mencapai sekitar 4.000 kilowatt jam atau kilowatt hour (kWh) pada skenario rendah, sekitar 5.000 kWh untuk skenario tinggi, dan 4.5000 kWh pada perencanaan moderat. PLN berencana menambah porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam revisi RUPTL 2021-2030 hingga mencapai 62 gigawatt (GW).
Porsi itu mengambil 75% dari total penambahan pembangkit listrik baru yang dirancang dalam revisi RUPTL. Adapun, rancangan usaha penyediaan listrik anyar itu bakal berlaku hingga 2040.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement