Advertisement
Presiden Amerika Serikat Ingin Gencatan Senjata Israel-Hamas Selama 6 Pekan
![Presiden Amerika Serikat Ingin Gencatan Senjata Israel-Hamas Selama 6 Pekan](https://img.harianjogja.com/posts/2024/02/13/1164702/serangan-udara-israel-di-gaza.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ingin agar Israel dan Hamas di Palestina melakukan gencatan senjata selama enam pekan dalam peperangan di Gaza.
Mengutip Reuters, Selasa (13/2/2024), dorongan ini diungkapkan saat Biden berdiskusi dengan Raja Yordania Abdullah. Topik pembicaraan ini mencakup ancaman serangan darat Israel di Gaza selatan dan ancaman bencana kemanusiaan di kalangan warga sipil Palestina.
Advertisement
Biden, yang semakin frustrasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena tidak mendengarkan nasihatnya, mengatakan bahwa AS sedang bekerja dengan sekutu di wilayah tersebut untuk mencapai kesepakatan menghentikan pertempuran agar sandera Gaza dibebaskan dan aliran bantuan kemanusiaan meningkat.
Kesepakatan itu akan dimulai dengan jeda pertempuran setidaknya enam pekan. Biden menuturkan bahwa momen tersebut dapat digunakan untuk meluangkan waktu, untuk membangun sesuatu yang lebih tahan lama.
Abdullah juga menyerukan gencatan senjata yang luas dan mengatakan tidak bisa berdiam diri dan membiarkannya lebih lanjut.
"Kita membutuhkan gencatan senjata yang berlangsung lama sekarang. Perang ini harus berakhir,” terangnya.
BACA JUGA: Rekam Data e-KTP Pemilih Pemula di Jogja Dikebut
Untuk diketahui, pertemuan ini terjadi ketika Biden semakin vokal dalam tuntutannya agar Israel tidak melakukan serangan darat di kota selatan Gaza, Rafah, tanpa rencana untuk melindungi warga sipil Palestina.
Biden berbicara dengan Netanyahu pada hari Minggu (11/2/2024), dan Gedung Putih mengatakan bahwa Biden menekankan operasi militer di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel, dan dapat dilaksanakan untuk menjamin keselamatan dan dukungan bagi lebih dari satu juta orang yang berlindung di sana.
Abdullah juga berpartisipasi dalam menerjunkan bantuan kemanusiaan ke Gaza sebelum memulai tur ke ibu kota negara-negara Barat. Langkah ini menyoroti kerajaannya untuk mendorong Israel agar berhenti, membatasi upaya menangkal penyakit dan kelaparan di wilayah tersebut.
Tim Biden juga telah berusaha untuk menegosiasikan jeda dalam pertempuran, untuk memastikan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Pejabat kesehatan Palestina memperkirakan bahwa lebih dari 28.000 orang di Gaza telah tewas dalam serangan Israel terhadap pejuang Hamas. (Sumber: Bisnis.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement