Advertisement
Merapi Kembali Muntahkan Guguran Awan Panas, Hujan Abu Kembali Guyur Tegalmulyo Klaten
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Guguran awan panas Gunung Merapi kembali terjadi Rabu (24/1/2024) sore. Akibatnya, hujan abu tipis kembali mengguyur beberapa wilayah Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten Jawa Tengah.
Sebelumnya, awan panas guguran, bahkan erupsi Gunung Merapi juga terjadi pada Minggu (21/1/2024) siang. “Sore ini di beberapa wilayah Tegalmulyo kena hujan abu tipis meskipun tidak sama antara wilayah atas dan bawah. Hanya hujan abu tipis,” kata Ketua Organisasi Pengurangan Risiko Bencana Desa Tegalmulyo, Subur, saat dikutip dari Solopos.com, Rabu.
Advertisement
Subur menjelaskan hujan abu vulkanik itu tak mempengaruhi aktivitas warga. Warga tetap beraktivitas seperti biasa. “Hujan abu berlangsung sekitar tiga menit hingga lima menit,” kata Subur.
Selain di Desa Tegalmulyo, hujan abu akibat awan panas guguran dari Gunung Merapi itu juga mengguyur wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Hujan abu tipis itu terjadi di wilayah atas desa tersebut seperti di kawasan Deles. “Iya [hujan abu] tetapi tipis. Kondisinya tetap aman,” kata salah satu warga, Sukiman.
Baca Juga
Tetap Waspada! Aktivitas Menurun, Suplai Magma Merapi Masih Terjadi
Awan Panas Merapi Kian Intens, Begini Penjelasan BPPTKG
Aktivitas Merapi Meningkat, Pelaku Wisata Mulai Siap Siaga
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menjelaskan hujan abu tipis terjadi di wilayah Desa Tegalmulyo. BPBD masih melakukan asesmen terkait wilayah yang terdampak hujan abu.
Berdasarkan informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun Instagram @bpptkg, Rabu, terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Rabu (24/1/2024) pukul 15.56 WIB dengan amplitudo maksimal 51 mm serta durasi 168,28 detik.
Sementara jarak luncur awan panas guguran maksimal 1.800 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng. Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke timur-tenggara. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
Advertisement
PRODUKSI FILM BUDAYA: Ada Potensi Besar Film Pendanaan Disbud DIY
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Viral Bea Cukai Tagih Alat Belajar SLB hingga Ratusan Juta, Begini Penjelasan Sri Mulyani
- BNPB: Gempa Garut Rusak 110 Rumah dan Berdampak pada 75 KK
- Prabowo Gibran Membutuhkan NU untuk Membangun Bangsa
- Jual Kosmetik Tanpa Izin, Tiga WNI Ditangkap di Malaysia
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi
Advertisement
Advertisement