Advertisement
Siklon Tropis Anggrek Menjauh, Masih Ada Potensi Hujan Lebat di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badai atau Siklon Tropis Anggrek sudah menjauhi wilayah Indonesia sehingga dampaknya terhadap cuaca di DIY sudah jauh berkurang. Namun dalam dua sampai tiga hari ke depan masih ada potensi hujan lebat.
Dalam pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Yogyakarta International Airport (BMKG Stamet YIA), Siklon Tropis Anggrek sudah bergerak ke arah barat daya. Meski demikian, hujan lebat masih sangat mungkin mengguyur beberapa wilayah karena sebab lain.
Advertisement
Cuaca di wilayah DIY dalam beberapa hari ke depan lebih banyak dipengaruhi oleh pola tekanan di sekitar wilayah Australia. Kondisi ini memperkuat pola angin Baratan di sebagian besar wilayah Jawa, termasuk wilayah DIY.
BACA JUGA: Ada Badai Anggrek, Cempaka, Dahlia, Ini Penyebab Siklon Tropis Diberi Nama Bunga
“Dua sampai tiga hari ke depan, potensi hujan di wilayah DIY masih cukup besar. Daerah [yang perlu perhatian lebih, karena intensitas hujannya lebih besar] antara lain Kulonprogo, Gunungkidul, Bantul bagian Selatan, dan Sleman bagian Utara,” kata Prakirawan Cuaca BMKG Stamet YIA, Anang Ariane, Selasa (23/1/2024).
Pola tekanan di sekitar wilayah Australia merupakan kondisi umum. Pola tersebut biasa terjadi saat musim hujan. Salah satu tandanya berupa menguatnya angin Baratan, dan akan berulang setiap tahunnya. “Hanya akan bervariasi intensitas maupun durasinya,” katanya.
Dalam beberapa hari belakangan, Siklon Tropis Anggrek berdampak pada cuaca ekstrem, yakni hujan lebat dan angin kencang. Kabid Penanganan Darurat dan Damkarmat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, mengatakan potensi ancaman masih bisa terjadi, salah satunya pohon tumbang.
BACA JUGA: Pohon Tumbang Makan Korban, Pengendara Motor Meninggal Dunia Tabrak Pohon yang Melintang
Cuaca ekstrem yang terjadi di DIY beberapa kali menelan korban, mulai dari terseretnya seorang bocah di Sungai Konteng Sedayu, tiga pemotor yang luka tertimpa pohon tumbang di Wonosari, serta seorang pemotor tewas kecelakaan setelah menabrak pohon tumbang di Godean.
Sampai Minggu (21/1/2024) pukul 16.30 WIB, BPBD DIY mencatat ada enam titik kejadian di Sleman, enam titik di Kulonprogo dan tujuh titik di Kota Jogja. Dampaknya berupa pohon tumbang, talut ambrol, rumah dan tempat usaha rusak, tanah longsor, baliho roboh, dan lainnya.
Lilik mengatakan masih berkoordinasi dengan kabupaten terkait serta dinas sosial setempat, terkait aturan yang memayungi tindak lanjut terhadap korban tertimpa pohon tumbang itu. "Sementara untuk rumah rusak di Bantul itu intervensinya dari kabupaten, ketentuannya di masing-masing kabupaten, belum dari provinsi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- KPK Masih Koordinasi Terkait Lokasi Pemeriksaan Gubenur Jatim Khofifah Sebagai Saksi Kasus Korupsi Dana Hibah
- Basarnas Tak Punya Sonar, Pencarian Kapal Tunu Pratama yang Tenggelam di Selat Bali Terkendala Anggaran
- Jumlah Penerima Bansos Terlibat Judi Online Capai 500 Ribu Lebih, Total Deposit Rp957 Miliar
- BPN Tegaskan Tidak Ada Pulau Jadi Hak Milik Warga Negara Asing di Sekitar Bali
- Ulang Tahun ke-90, Dalai Lama Ingin Hidup hingga 130 Tahun
Advertisement

Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Selasa (8/7/2025)
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gunung Raung Erupsi 2 Kali Pagi ini, Tinggi Letusan Capai 1 Km
- Dihujani 4,2 Miliar Liter Air, BMKG Ungkap Empat Pemicu Banjir di Mataram
- Banjir di Mataram Lombok Berdampak pada 30.681 Jiwa
- China Bakal Terapkan Aturan Baru Impor Peralatan Medis dari Uni Eropa
- Banjir di Jakarta Belum Surut, Warga Diingatkan Potensi Ancaman Rob 1-2 Hari ke Depan
- Kawasan Puncak Bogor Diterjang Banjir, 1 Tewas dan 2 Lainnya Hilang
- Polda Lampung Tangkap Admin Facebook Gay dan Anggotanya
Advertisement
Advertisement