Advertisement
Risma Ajak Para Tunawisma Tinggal di Rusun Kemensos
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Para tunawisma diajak berdialog agar mereka mau tinggal di rumah susun (rusun) milik Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menanyai satu per satu masalah dan keinginan para tunawisma yang kebanyakan adalah pemulung.
Advertisement
Menurutnya, ada beberapa opsi yang ditawarkan, di antaranya adalah mendapatkan pelatihan kewirausahaan di sentra Kemensos, pulang ke kampung halaman, atau tinggal di rusun milik Kemensos.
BACA JUGA: Begini Cara Mitigasi Dampak Siklon Tropis Anggrek Menurut Pakar Iklim UGM
Mensos menekankan, yang bisa tinggal di rusun hanya mereka yang memiliki KTP DKI Jakarta dan sudah berkeluarga. “Rusun untuk keluarga. Kalau nanti sekolah anak-anak jauh, kami bisa bantu pindah sekolah,” kata Mensos dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (20/1/2024)
Dari para tunawisma yang ditemuinya di jalan layang Kampung Melayu, Jakarta Timur, 21 orang yang diasesmen, mengaku tak sampai sebagian yang memiliki kartu identitas.
Mensos menawarkan kembali ke kampung halaman dan berwirausaha, dan akan dipantau perkembangan usahanya oleh Sentra Kemensos terdekat. Dikatakan Mensos, sukses tak selalu harus di Jakarta, di kampung juga bisa sukses.
“Kami siap antar bagi bapak ibu yang mau kembali ke kampung,” ujar Mensos.
Respons yang didapat pun beragam. Ada yang langsung setuju kembali, ada yang masih ingin di Jakarta dan tidak mau kembali.
Untuk itu, Mensos menawarkan untuk tinggal dan mendapatkan pelatihan di Sentra Kemensos di Jakarta, terutama bagi yang sudah lansia.
“Tua harus ada tabungan. Kalau di sentra semua ditanggung. Misalnya kalau sakit, KTP gak ada, gimana caranya mau berobat,” kata Mensos.
Salah satu tunawisma asal Surabaya, Ubay (83), mengaku akan mengikuti saran dari Mensos.
Ia telah tinggal di Jakarta sejak kecil, namun beberapa tahun belakangan ini ia hidup menggelandang dan tidur di taman.
Sehari-hari, ia bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan Rp35.000 – Rp50.000 per hari. Kakek yang akrab disapa Pak Uban ini berharap bisa kembali ke Surabaya.
“Saya ingin kembali. Ingat alamatnya (rumah di Surabaya), tapi lupa nomor rumahnya,” katanya kepada Mensos.
Mensos langsung menghubungi koleganya di Surabaya untuk membantu menemukan keluarga Ubay. Harapannya Ubay bisa kembali ke Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mantan Kepala BPJT PUPR Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Tol MBZ
- Ayah Kandung Jual Bayi Rp15 Juta, Hasilnya untuk Beli HP dan Judi Online
- OTT di Kalimantan Selatan, KPK Tangkap 6 Orang, Ada Penyelenggara Negara
- Berkas Kasus TPPU Panji Gumilang Dinyatakan Lengkap, Segera Disidang
- Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan dan Pilkada Serentak 2024
Advertisement
Tanpa Notaris! Ini Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang atau Rusak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Israel Targetkan Serangan Udara di Lebanon Selatan
- Gelar OTT di Kalsel, KPK Sita Dua Mobil Dinas
- Penjelasan Istana Terkait Gugatan Rizieq Shihab kepada Jokowi
- Rumah Dinas Anggota DPR RI Dinilai Tak Layak Huni, Sekjen Cek Langsung ke Lokasi
- Diperlakukan Sama, Anggota DPR RI Punya Rumah di Jakarta, Tetap Terima Tunjangan Rumdin
- Viral Video Jokowi Tampak Tidak Menyalami Wapres Keenam Try Sutrisno di HUT TNI, Begini Penjelasan Istana
- Berkas Kasus TPPU Panji Gumilang Dinyatakan Lengkap, Segera Disidang
Advertisement
Advertisement