Advertisement

Gempa Dahsyat Guncang Jepang, Begini Kronologinya hingga Muncul Peringatan Tsunami

Annasa Rizki Kamalina
Senin, 01 Januari 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Gempa Dahsyat Guncang Jepang, Begini Kronologinya hingga Muncul Peringatan Tsunami Rumah roboh akibat guncangan gempa bumi M 7,6 yang mengguncang Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, pada Senin (1/1/2024) pukul 16.10 waktu setempat. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Gempa bumi dahsyat mengguncang Jepang dengan kekuatan 7 pada skala Shindo Jepang, yang menjadi skala terkuat, dan memicu peringatan tsunami di sepanjang Pantai Barat negara tersebut. 

Melansir The Japan Times, Senin (1/1/2024), gempa Magnitudo 7,6 itu terjadi di Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, pada pukul 16.10 waktu setempat.

Advertisement

Gelombang tsunami dikabarkan telah tiba di beberapa daerah setelah guncangan tersebut muncul.

Banyak rumah runtuh di beberapa bagian Ishikawa. Menurut pemerintah daerah dan pemadam kebakaran, sekitar 32.500 rumah di prefektur tersebut kehilangan listrik.

Sedikitnya enam orang dilaporkan terjebak di dalam bangunan yang runtuh akibat gempa tersebut. Selain itu, kebakaran besar juga dikabarkan terjadi di Wajima, Ishikawa.

Namun, belum dikonfirmasi jumlah korban jiwa. Peringatan tsunami besar dengan tingkat peringatan tertinggi dikeluarkan untuk Semenanjung Noto, dengan badan cuaca memperingatkan adanya gelombang hingga 5 meter di daerah tersebut. 

Daerah-daerah lain di pesisir Laut Jepang, dari Hokkaido hingga Nagasaki, berada di bawah peringatan atau saran tsunami, dengan perkiraan gelombang hingga 3 meter.

Peringatan tsunami untuk prefektur Ishikawa, Niigata, Toyama, dan Yamagata mendesak orang-orang untuk segera meninggalkan daerah pesisir, dengan gelombang setinggi lebih dari 1,2 meter mencapai Pelabuhan Wajima di Semenanjung Noto, Ishikawa, sekitar pukul 16:21, kata badan tersebut. 

NHK memperingatkan bahwa gelombang mungkin lebih tinggi dari yang diperkirakan, tergantung pada lokasi yang tepat.

Peringatan Pertama

Badan Meteorologi Jepang mengatakan peringatan tsunami besar ini menjadi yang pertama sejak gempa bumi besar Jepang Timur pada Maret 2011 atau 13 tahun silam. 

Badan tersebut mengatakan bahwa daerah-daerah yang mengalami guncangan kuat diproyeksi akan merasakan gempa susulan hingga Magnitudo 7 dalam seminggu ke depan, terutama dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Peringatan tsunami besar yang dikeluarkan untuk wilayah Semenanjung Noto adalah peringatan tingkat tertinggi dari tiga peringatan yang dikeluarkan, dan sama dengan peringatan yang dikeluarkan setelah gempa bumi pada Maret 2011 di wilayah Tohoku.

Gelombang setinggi lebih dari 1 meter dianggap akan menyulitkan orang untuk berdiri, dan tsunami semacam itu dapat mematikan. 

Perdana Menteri Fumio Kishida mendesak penduduk di daerah yang terkena dampak untuk terus waspada jika terjadi gempa bumi yang kuat.  "Di daerah-daerah yang diperkirakan akan terjadi tsunami, saya ingin meminta mereka untuk mengungsi sesegera mungkin," kata Fumio di Tokyo.

Terjangan Tsunami

Peringatan tsunami diselingi oleh beberapa gempa susulan di seluruh Semenanjung Noto setelah gempa awal terbesar, yang tercatat berkekuatan Magnitudo 7,6, menurut Badan Meteorologi.

Gempa ini juga terasa di Tokyo dan di seluruh wilayah Kanto. Terjangan tsunami Pada pukul 17.30, data badan tersebut menunjukkan bahwa gempa berkekuatan Shindo 1 atau lebih tinggi terjadi 19 kali pada hari Senin, termasuk guncangan utama Shindo 7 dan lima guncangan berkekuatan 5.

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Hari Pertama 2024, Jepang Diguncang Gempa M 7,6, Picu Peringatan Tsunami

Gelombang setinggi 80 cm mencapai Prefektur Toyama sekitar pukul 16.35 dan gelombang setinggi 40 cm juga mencapai kota Kashiwazaki, Prefektur Niigata, pada pukul 16.36. 

Pelabuhan Kanazawa di Ishikawa mengalami gelombang setinggi 40 cm sekitar pukul 17.04, sementara gelombang juga dilaporkan terjadi di Prefektur Yamagata dan Pulau Sado di Niigata.

Tsunami diperkirakan akan mencapai Prefektur Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto, dan Tottori di sisi Laut Jepang, serta Kepulauan Oki yang merupakan bagian dari Prefektur Shimane.

PLTN

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers bahwa sejauh ini tidak ada kelainan yang dilaporkan dari PLTN di seluruh Jepang.  "Kami masih melakukan penilaian terhadap kerusakan manusia dan fisik," katanya.

Dampak ke PLTN Operator pembangkit nuklir Tepco mengonfirmasi bahwa tidak ada dampak dari gempa bumi terhadap sistem tenaga utama atau pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima No. 1 dan 2, menurut sebuah unggahan oleh perusahaan di akun media sosial X resminya. 

Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 tidak digunakan sejak rusak akibat gempa bumi dan tsunami Jepang Timur yang dahsyat pada 11 Maret 2011.

BACA JUGA: Gempa M 7,6 Guncang Jepang, Korsel Ikut Terbitkan Peringatan Tsunami

Tepco menambahkan bahwa mereka terus memeriksa apakah ada dampak dari gempa bumi hari Senin terhadap PLTN Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata. Horiku Electric Power, yang mengoperasikan PLTN Shika di Prefektur Ishikawa, mengonfirmasi dalam sebuah siaran pers bahwa tidak ada kelainan yang teridentifikasi di pembangkit listrik tersebut, yang saat ini ditutup untuk inspeksi.

Akan tetapi pihaknya terus mengonfirmasi apakah ada kerusakan di fasilitas tersebut.

Kesaksian

Berdasarkan laporan dari Jordan Allen, seorang editor berita di The Japan Times yang sedang berlibur di Prefektur Toyama bagian timur saat gempa melanda, sejumlah gelas minum dan barang-barang lainnya jatuh dan pecah di sekitar rumah. "Saya telah tinggal di Jepang selama sembilan tahun dan saya belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya," katanya. 

Dia turut melaporkan mengenai kemacetan lalu lintas di kota Namerikawa, di Prefektur Toyama, karena penduduk berusaha untuk berkendara ke tempat yang lebih tinggi di daerah pegunungan. 

Kekuatan gempa pada hari Senin menyamai kekuatan gempa di Laut Jepang pada 1983, di mana 104 orang tewas dan 324 orang terluka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kawanan Ubur-ubur Muncul Lebih Cepat, 9 Pengunjung di Pantai Krakal Gunungkidul Jadi Korban

Gunungkidul
| Minggu, 28 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement