Advertisement
Pemimpin APEC Beda Pendapat soal Perang Ukraina dan Situasi Gaza

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Para pemimpin anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) berbeda pandangan atas perang di Ukraina dan Gaza setelah pertemuan puncak dua hari yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat, Jumat (18/11/2023).
Pernyataan yang dikeluarkan oleh ketua APEC tahun ini, Amerika Serikat, menyerukan kembali deklarasi para pemimpin APEC tahun lalu yang mengatakan bahwa "sebagian besar" anggota APEC "mengutuk keras agresi terhadap Ukraina", demikian pernyataan ketua APEC 2023 dikutip dari situs Sekretariat APEC.
Advertisement
"Sebagian besar anggota mengutuk keras agresi terhadap Ukraina dan menggarisbawahi perlunya mencapai perdamaian yang adil dan abadi berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB, termasuk integritas wilayah, kedaulatan, dan kemerdekaan politik Ukraina," kata pernyataan itu.
BACA JUGA : Indonesia, Brunei, Malaysia Sepakat Mendesak Gencatan Senjata di Jalur Gaza
"Kami sangat prihatin ... dan menekankan bahwa ini menyebabkan penderitaan besar bagi manusia dan memperburuk kerentanan yang ada dalam perekonomian global – menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, serta meningkatkan risiko stabilitas keuangan," demikian pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa para pemimpin bertukar pandangan mengenai krisis Gaza. Para pemimpin, termasuk AS, menyampaikan posisinya masing-masing. Sejumlah pemimpin juga menyampaikan pesan persatuan pada KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023.
Sejumlah pemimpin menyatakan keberatan dengan dimasukkannya pembahasan ini dalam Deklarasi APEC 2023 dengan alasan "mereka tidak menganggap APEC adalah sebuah forum untuk membahas isu-isu geopolitik."
Setelah Pertemuan Para Pemimpin APEC, Indonesia, Brunei, dan Malaysia kemudian merilis pernyataan bersama yang menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas penderitaan dan dampak buruk dari seluruh perang dan konflik yang terjadi di seluruh dunia.
Pernyataan yang dirilis "untuk memberikan refleksi yang lebih baik dan adil mengenai diskusi mengenai bencana kemanusiaan di Gaza selama Pertemuan Para Pemimpin ke-30 APEC," demikian bunyi pernyataan tersebut.
BACA JUGA : Usai Taklukkan Wilayah Utara, Pasukan Israel Bakal Serang Hamas di Gaza Selatan
Ketiga negara tersebut menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, tahan lama, dan berkelanjutan di Jalur Gaza, serta penyediaan barang dan jasa yang penting bagi warga sipil di seluruh wilayah Jalur Gaza.
APEC beranggotakan 21 ekonomi, meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, AS, dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Halim Sebut Bantul Salah Satu Pusat Pertumbuhan UMKM di DIY
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
- Sejuta Lebih Warga Palestina Menolak Dievakuasi ke Wilayah Selatan Jalur Gaza
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
- Respons 7 Desakan Darurat Ekonomi, Luhut Temui Aliansi Ekonom
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Awal 2026, Indonesia Terima 3 Pesawat Tempur Rafale
Advertisement
Advertisement