Advertisement
Jenderal Dudung Menilai Alutsista TNI AD Perlu Modernisasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menilai beberapa alat utama sistem senjata (Alutsista) yang saat ini digunakan oleh TNI AD perlu modernisasi.
Dudung saat meninjau kegiatan Latihan Menembak Senjata Berat Artileri Pertahanan Udara (Latbakjatrat Arhanud), di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (28/9), menjelaskan modernisasi itu merupakan upaya mengikuti perkembangan ancaman sekaligus meningkatkan kesiapan tempur pasukan.
Advertisement
“Saya merasa bangga, prajurit-prajurit Arhanud mampu melaksanakan latihan senjata berat secara terintegrasi. Ke depan, akan terus dikomunikasikan kepada Menhan (Menteri Pertahanan, Red.) terkait modernisasi alutsista terutama meriam-meriam TNI AD agar dapat berkembang sesuai ancaman yang dihadapi saat ini,” kata Jenderal Dudung saat meninjau latihan sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan TNI AD, di Jakarta, Jumat.
Latihan senjata berat terintegrasi di Lapangan Tembak Air Weapon Range (AWR) TNI Angkatan Udara Pandanwangi, Lumajang, Kamis, merupakan kegiatan berkala yang digelar setiap tahun oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud) TNI AD.
Dalam rangkaian latihan tahun ini, Pussenarhanud menguji kemampuan sistem senjata dan komando pengendalian Artileri Pertahanan Udara.
Beberapa kegiatan latihan, di antaranya menembak sasaran udara bergerak dan sasaran darat statis dengan Rudal Mistral, Rudal Starstreak, Meriam 57 mm, Meriam 40 mm, Meriam 23 mm, dan Meriam 20 mm.
Latihan itu melibatkan 152 prajurit sebagai panitia penyelenggaraan, dan 372 prajurit dari beberapa satuan Arhanud TNI AD sebagai peserta.
Prajurit Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat menembakkan senjata saat Latihan Menembak Senjata Berat Artileri Pertahanan Udara (Latbakjatrat Arhanud), di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (28/9). ANTARA/HO-Dinas Penerangan TNI AD
Kepala Staf TNI AD, saat meninjau latihan, menyampaikan latihan senjata berat itu perlu dilakukan secara berkala demi meningkatkan kemampuan prajurit yang mengawaki alutsista seperti rudal dan meriam.
BACA JUGA: TNI AD Tetap Netral dalam Pemilu 2024
Dia melanjutkan, kegiatan semacam itu juga menjadi cara meningkatkan kesiapan tempur alutsista-alutsista dan prajurit TNI AD.
Dalam kunjungannya ke lokasi latihan, Kasad menerima brevet kehormatan, “Brevet Master Gunner” dan baret cokelat dari Komandan Pussenarhanud Mayjen TNI Johanis Payung.
Jenderal Dudung, dalam prosesi penyematan dan pembaretan itu, juga melakukan kegiatan penembakan kehormatan.
Rudal Mistral dan Rudal Starstreak merupakan beberapa alutsista terbaru yang saat ini memperkuat Artileri Pertahanan Udara TNI AD. Rudal Mistral, yang berjenis khusus untuk menghalau serangan dan menyerang dalam jarak pendek (SHORAD), merupakan senjata buatan MBDA asal Prancis yang dapat dibongkar pasang dan mampu melesat dengan kecepatan 2,8 mach.
Dalam posisi belum terakit, Rudal Mistral Atlas dapat disiapkan dalam waktu tempur sekitar 5 menit, kemudian waktu reload kurang dari 20 detik.
TNI AD dalam laman resminya menyebut akurasi tembakan Rudal Mistral sampai 95 persen.
Sementara itu, Rudal Starstreak, yang masuk kategori high velocity missile (HVM), punya kecepatan sampai 3 mach, atau yang tercepat di kelasnya. Kemampuan tembak efektif Starstreak mencapai 7 kilometer dan jangkauan radar 250 km. Rudal Starstreak yang digunakan oleh TNI AD merupakan hasil kerja sama perusahaan asal Inggris Thales Air Defence dan perusahaan Indonesia PT Len Industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement