Advertisement

Akibat Kebakaran Hutan & Lahan, Pendapatan Bromo Turun hingga 40 Persen

Ni Luh Anggela
Selasa, 19 September 2023 - 09:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Akibat Kebakaran Hutan & Lahan, Pendapatan Bromo Turun hingga 40 Persen Panorama Bromo. - bromotenggersemeru.org

Advertisement

Harianjogja.com, SUMBA—Dampak terbakarnya kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru kini menjamah sektor pendapatan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengungkapkan pendapatan negara bukan pajak atau PNBP di kawasan tersebut turun hingga di kisaran 30-40 persen.

Turunnya PNBP di kawasan ini terjadi lantaran kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan terhentinya sejumlah aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Bromo.

Advertisement

“Berdasarkan analisis ekonomi, kejadian kebakaran yang menyebabkan berhentinya aktivitas pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya dapat menyebabkan  penurunan PNBP hingga 30-40 persen,” kata Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam konferensi mingguan di Jakarta, Senin (18/9/2023).

Baca Juga: Wisata Bromo Segera Dibuka Kembali. Ini yang Perlu Diperhatikan Pengunjung dan Pengelola

Nia merujuk pada data statistik 2022 mencatat PNBP di kawasan TN Bromo Tengger Semeru mencapai sekitar Rp11,65 miliar. Untuk kembali ke angka ini kata dia, memerlukan upaya yang cukup besar, apalagi di tengah pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Menurut salah satu agen travel yang ditemuinya, insiden tersebut membuat para wisatawan yang ingin berkunjung ke Bromo membatalkan reservasinya. Diketahui agen travel ini melayani wisatawan dari Malaysia dan Singapura. Tercatat sementara ini sudah ada 5 pax yang dibatalkan melalui agen travel tersebut, dengan jumlah orang di kisaran 5-15 orang.

“Saya tanya berapa spending-nya paling tidak 2,5 juta. Itu baru dari 1 travel, saya belum tanya ke yang lain,” ujarnya.

Imbas adanya kebakaran hutan dan lahan yang dipicu ulah pengunjung yang menyalakan flare atau suar, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup seluruh akses wisata di taman nasional. 

Ditutupnya taman nasional juga berimbas tak hanya pada kondisi ekologi di sekitar kawasan, namun juga pada sisi ekonomi dan sosial. 

“Kemenparekraf juga menyatakan keprihatinan dan bela sungkawa terutama terhadap warga sekitar dan pelaku ekonomi kreatif yang terdampak atas kejadian kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,” ungkapnya. 

Baca Juga: Otoritas Gelar Evaluasi Sebelum Bromo Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Adapun saat ini, BB TNBTS sedang melakukan evaluasi untuk rencana pembukaan kembali kawasan taman nasional, dengan memerhatikan aspek keselamatan pengunjung. 

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Itok Parikesit menambahkan pemerintah berencana untuk memperbanyak informasi do’s and don'ts, utamanya don’ts. Selain itu, Kemenparekraf akan bekerja sama dengan KLHK untuk memperkuat dan memperdalam pengetahuan para pemandu di kawasan taman nasional.

“Mungkin dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang pemandu gunung, kita akan tambahkan dan kerja sama dengan KLHK menambah konten-konten, salah satunya cara mengurangi dampak sampah untuk wisata gunung yang berkelanjutan,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bupati Gunungkidul Minta Aturan Kompensasi Ternak Mati Segera Dirampungkan

Gunungkidul
| Jum'at, 18 April 2025, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement