Advertisement
Korban Mutilasi di Sleman Tidak Lakukan Penelitian LGBT
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof Gunawan Budianto memastikan motif pembunuhan terhadap salah satu mahasiswa Fakultas Hukum, Redho Tri Agustian, 20 tidak ada hubungannya dengan LGBT seperti yang diduga sebelumnya.
BACA JUGA: Motif Mutilasi Mahasiswa UMY Terungkap
Advertisement
Selain itu, Gunawan juga menyatakan korban tidak melakukan penelitian tentang kelompok LGBT.
"Dia memang banyak penelitian, kemarin dapat juga hibah penelitian dari lembaga kemahasiswaan. Topik LGBT belum kami temukan, karena itu hanya dari diskusi dengan teman-temannya," ungkap Prof Gunawan, ditemui wartawan usai pembukaan The 7th International Conference on Sustainable Innovation (ICOSI), Rabu (9/8/2023).
Gunawan menyebut Redho bahkan mendapatkan hibah penelitian dengan tema young entrepreneur dan didapuk sebagai ketua tim. Timnya berhasil meraih posisi kedua dan akan dilombakan secara nasional, namun ketika diumumkan, Redho diketahui telah hilang.
Saat ini tim kuasa hukum dari UMY telah mendampingi keluarga korban seuusai polisi memastikan DNA korban. Selain itu, kampus juga ikut mendampingi dan membiayai kepulangan jenazah korban ke kota asal, Pangkal Pinang, pada Jumat (4/8/2023) lalu.
Ke depan, tim kuasa hukum UMY akan tetap mendampingi keluarga korban hingga vonis dijatuhkan kepada pelaku. Gunawan berharap pengadilan mengungkap lebih banyak fakta hukum mengenai kasus ini.
"Mudah-mudahan pengadilan nanti akan mengungkap lebih banyak fakta hukum yang selama ini gelap. Tapi itu kan ranah polisi, kampus tidak akan pernah punya kemampuan untuk ke sana, gitu," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi sudah menepis penyelidikan dugaan kekerasan seksual dalam kasus mutilasi yang dilakukan Waliyin dan Ridduan terhadap Redho.
Polda DIY menggelar rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tersangka Waliyin, 28; dan Ridduan, 39, terhadap seorang mahasiswa, Selasa (8/8/2023). Dalam reka ulang, korban tewas dalam posisi tangan dan kaki terikat serta mulut dilakban.
Puluhan adegan diperagakan kedua pelaku, mulai dari Waliyin yang menjemput hingga menghabisi nyawa korban. Reka ulang digelar di rumah indekos yang disewa Waliyin di Krapyak, Triharjo, Sleman. Waliyin adalah warga Magelang, sedangkan Ridduan warga DKI Jakarta. Pembunuhan dan mutilasi dilakukan pada Selasa (11/7/2023).
Waliyin dan Ridduan pelaku tiba di lokasi rekonstruksi sekitar pukul 09.30 WIB. Warga sekitar lokasi antusias menyaksikan serangkaian adegan yang diperagakan kedua tersangka.
BACA JUGA: Kronologi Waliyin Memutilasi Mahasiswa di Sleman, Berawal dari Undangan Bertemu di Kos
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol F. X. Endriadi mengungkapkan ada 49 adegan yang diperagakan tersangka. “Reka ulang ini digunakan sebagai materi pemberkasan dan untuk penuntutan pembuktian dalam sidang,” katanya saat ditemui di lokasi rekonstruksi.
Awalnya, reka ulang akan digelar di tiga titik mencakup lokasi pembunuhan, pembuangan organ, hingga lokasi penguburan kepala korban. Namun karena situasi, rekonstruksi hanya digelar di sekitar indekos pelaku.
Dalam reka ulang, korban sempat diikat hingga dilakban mulutnya sebelum akhirnya tewas. Berdasar pantauan Harian Jogja, reka ulang diawali dengan kedatangan dua tersangka ke indekos Waliyin. Mereka datang dengan sepeda motor.
Setelah turun dari sepeda motor, Waliyin dan Ridduan langsung masuk kamar. Di dalam kamar, salah satu pelaku menghubungi korban melalui ponsel. Tak berselang lama, Waliyin pergi untuk menjemput korban. Beberapa saat kemudian, Waliyin tiba bersama korban di kamar indekosnya. Kedatangan keduanya diketahui oleh tetangga indekos Waliyin. Selanjutnya, Waliyin menyerahkan korban kepada Ridduan, sedangkan Waliyin pergi keluar. Di dalam kamar, Ridduan kemudian mengobrol dengan korban dalam posisi duduk bersila.
BACA JUGA: Profil Waliyin, Sosok Pendiam yang Memutilasi Mahasiswa UMY di Sleman
Adegan dilanjutkan saat Ridduan mulai melepas pakaian korban dalam posisi duduk. Selanjutnya Ridduan mengikat tangan korban dengan posisi tangan ada di belakang. Ridduan juga mengikat kaki korban. Dalam kondisi terikat, korban kemudian disuruh berdiri dan didorong ke tembok oleh Ridduan. Pada momen ini, tersangka kemudian melakban mulut korban. Korban terjatuh.
Endriadi menegaskan korban meninggal akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku. Polisi menepis adanya dugaan aktivitas seksul yang mengarah ke sadisme. Endriadi menyebut peristiwa dalam kasus ini adalah pembunuhan dengan modus kejahatan tindakan kekerasan. "Kami tidak menyelidiki ke sana [aktivitas seksual disertai sadisme]. Ini peristiwanya pembunuhan," kata dia.
Tindakan kekerasan yang terjadi dalam kasus ini, menurut Endriadi, bermacam-macam mulai dari pemukulan hingga pencekikan. "Modusnya dengan tindakan kekerasan, salah satunya ditali [dijerat], kemudian dicekik, dipukul," katanya. Menurut Endriadi, jajarannya menggelar rekonstruksi untuk menceritakan peristiwa. “Untuk pembuktian bagaimana, kemudian terbunuhnya karena apa, nanti dibuktikan di persidangan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sempat Cerah Berawan, Prakiraan Cuaca Klaten bakal Hujan Selasa 30 April
- Mendung Hampir Sepanjang Hari, Simak Prakiraan Cuaca Wonogiri Selasa 30 April
- Gibran, MN X, dan Sandiaga Uno Ikut Nobar Indonesia vs Uzbekistan di Balkot
- Mampir ke Griya Solopos, Bupati Blora Cerita Euforia Piala Asia & Pratama Arhan
Berita Pilihan
- Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius
- Kemenparekraf Ingin Iuran Pariwisata dari APBN
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
Advertisement
Jadwal Indonesia Vs Irak, Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mandi di Pantai, 2 Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Penambang Tertimbun Galian Batubara, Basarnas Terjunkan Tim Evakuasi
- Prabowo Puji Jokowi: Betapa Besar Pak Presiden Siapkan Saya
- Bengkel Motor di Cilangkap Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta
- Presiden Jokowi Teken UU DKJ, Peralihan Status Ibu Kota dari Jakarta ke IKN
- World Central Kitchen di Jalur Gaza Kembali Beroperasi Pasca 7 Pekerja Terbunuh
- Jelang Pensiun, Presiden Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura Lee Hsien Loong
Advertisement
Advertisement