Advertisement
Utang AS Menumpuk hingga US$31,4 Triliun

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat (AS) memiliki plafon utang sebesar US$31,4 triliun yang jatuh tempo pada Senin, 5 Juni 2023. Departemen Keuangan AS telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan dapat membayar semua tagihannya pada 5 Juni jika Kongres gagal bertindak pada saat itu.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya pada 3 Juni 2023 waktu setempat menandatangani penangguhan utang tersebut untuk menghindari gagal bayar, pada detik-detik menjelang tenggat waktu. Mengacu pada laporan bulanan AS untuk public debt, per 30 April 2023 tercatat total public debt outstanding sebesar US$31,45 triliun.
Advertisement
Utang nasional milik AS tersebut terdiri dari jenis utang yang berbeda, mirip dengan individu yang utangnya dapat terdiri dari hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit.
Berbagai jenis utang mencakup sekuritas yang tidak dapat dipasarkan (nonmarketable) atau dapat dipasarkan (marketable) dan utang yang dipegang oleh publik atau utang yang dipegang oleh pemerintah itu sendiri.
Utang tersebut terbagi dua, di mana utang yang dimiliki publik mencapai US$24,6 triliun, sementara utang milik pemerintah atau disebut intragovernmental sebesar US$6,8 triliun.
Secara umum, utang yang dimiliki publik lebih besar atau bahkan empat kali lebih besar yang dimiliki oleh pemerintah.
Dalam rincian laporan tersebut, utang yang dimiliki publik dan termasuk yang dapat dipasarkan terdiri dari Bills sebesar US$3,9 triliun, Notes sebesar US$13,7 triliun, Bonds US$4 triliun, Treasury Inflation-Protected Securities US$1,8 triliun, floating rate notes senilai US$601 miliar.
Sementara pemerintah memiliki Bills sebesar US$1,1 miliar, Notes sebesar US$6 miliar, Bonds US$7 miliar, Treasury Inflation-Protected Securities US$869 juta, floating rate notes senilai US$19 juta, serta Federal Financing Bank US$4,8 miliar.
Di sisi lain, utang yang termasuk tidak dapat dipasarkan terdiri dari utang yang dimiliki publik seperti domestic series sebesar US$23,9 miliar, State and Local Government Series US$102,2 miliar, United Saving Securities mencapai US$178,8 miliar, Government Account Series US$30,4 miliar, dan lainnya sebesar US$3,7 miliar.
Adapun, pemerintah hanya memiliki utang yang tidak dapat dipasarkan pada jenis Government Account Series senilai US$6,8 triliun.
Sementara itu, statutory debt limit atau batas utang menurut undang-undang adalah batas legal untuk jumlah total yang diizinkan oleh Departemen Keuangan AS untuk meminjam atas nama pembayar pajak tercatat sebesar US$31,38 triliun.
Artinya total utang outstanding telah melebihi limit menurut undang-undang tersebut. Meski sudah dilakukan penangguhan, belum diketahui limit terbaru atas utang AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Bandung
- Tersangka Dugaan Korupsi Pengadaan Mesin EDC Indra Utoyo Dipanggil KPK
- Menkop Nyatakan Satu Kopdes Merah Putih Bisa Gerakkan 15 Orang
- Ini Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan agar Dapat Diskon Iuran 50 Persen
- Cak Imin Ingin Rp200 Triliun Bisa Dinikmati UMKM
Advertisement

Pemkab Bantul Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Pokok
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 100 Ribu WNI di AS Belum Lapor ke Kedutaan
- Mahmoud Abbas Desak Internasional Bertanggungjawab Atas Kejahatan Israel
- Merespons Ancaman Tarif Trump, China: Ini Pemaksaan Ekonomi
- Guru Besar UMY: Dukungan Prabowo ke Qatar Bagian Diplomasi RI
- 8.018 SPPG Sudah Beroperasi, Serapan Anggaran Rp15,7 Miliar
- BNPB: Sistem Hujan Disempurnakan Jadi Peringatan Dini Banjir
- BNPB Ingatkan Banjir Bali Bisa Terulang
Advertisement
Advertisement