Advertisement
Korupsi Pemeliharaan SSA Bantul, Pengacara Pertanyakan Soal Tersangka Lain

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Berkas perkara kasus korupsi pemeliharaan Stadion Sultan Agung (SSA) dengan tersangka BNE sudah dinyatakan lengkap alias P21. Namun demikian, masih ada sejumlah kejanggalan yang diungkap oleh kuasa hukum tersangka.
Pelimpahan berkas perkara tahap kedua dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Bantul, Selasa (30/5/2023). Dengan pelimpahan tahap 2 ini maka status kasus berubah dari penyidikan dilanjutkan pada penuntutan. "Berkas sudah dinyatakan lengkap [P21]," kata Kuasa Hukum tersangka Andhika Dian Prasetyo SH di LP Wirogunan, Jogja.
Advertisement
BACA JUGA: Kasus Korupsi Perawatan SSA Bantul Dinyatakan P21, Tersangka Segera Disidang
Kendati demikian, ada sejumlah kejanggalan dalam kasus dugaan korupsi pemeliharaan SSA tersebut. Menurut Andhika, BNE berstatus sebagai ASN yang melakukan tindakan sesuai arahan pimpinan. "Bisa jadi tidak bergerak sendiri," katanya.
Kejanggalan lain yang diutarakan, BNE memiliki anak buah karena dia menjabat sebagai kepala seksi (Kasi) yang saat itu mengampu tentang pemeliharaan SSA. Menurutnya, tidak mungkin jika BNE ada kebutuhan seperti pembersih atau yang lainnya melakukan sendiri.
"BNE melakukan itu pasti karena perintah pimpinan, ia juga memerintahkan bawaannya. Tapi yang kami garis bawahi sampai hari ini kenapa penetapan tersangka hanya BNE, kenapa tidak ada tersangka lain?," terangnya.
Andhika juga menyinggung selain pimpinan BNE dan staff, juga ada bendahara dimana bendahara lah yang justru memiliki kewenangan untuk mengeluarkan uang. "Kenapa hanya kilen kami aja yang jadi tersangka," jelasnya.
Menurutnya, selama ini sudah banyak saksi yang dimintai keterangan tetapi tidak ada peningkatan dari status hukum mereka. Andhika yakin dalam melaksanakan pekerjaannya, BNE tidak bekerja sendiri.
Artinya, lanjut Andhika, kalau ada kesalahan pastinya dilakukan juga dengan beberapa orang termasuk atasannya. "Apa yang dilakukan BNE itu kerja tim. Saat menjabat sebagai Kasi, pastinya arahan atau supervisi dari dari atasan namun justru seolah-olah hanya sendirian [jadi tersangka]," ujarnya.
Hal yang menganggal lainnya, lanjut Andhika, seharusnya dari inspektorat Bantul melakukan investigasi terlebih dahulu terkait kasus ini. Namun demikian, ia mendapat informasi jika belum ada tindakan yang dilakukan oleh Inspektorat.
BACA JUGA: Kasus Korupsi SSA Bantul, Pengacara Bagus Singgung Keterlibatan Pihak Lain
"Saksi yang sudah diperiksa ada 55 orang, dari bawahan BNE, vendor, toko-toko. Ada juga penyedia jasa yang berkaitan dengan pemeliharaan Stadion ini," ungkapnya.
Andhika juga menyinggung soal restoratif justice bagi BNE, di mana status tersebut bisa ditawarkan ketika kerugian negara di bawah Rp500 juta. Namun belum ada tawaran sampai saat ini. "Kerugiannya kasus ini hanya Rp 170 juta. Menurut kami layak untuk dilakukan restoratif justice," tegasnya.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul menyebut berkas kasus korupsi dana perawatan SSA Bantul dengan tersangka BNE sudah dinyatakan lengkap atau P21. "Berkas sudah lengkap atau P21," kata Kepala Kejari Bantul Farhan, Selasa (30/5/2023).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Pembangunan Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Purwomartani Sesuai Rencana, Target 2026 Sampai Gerbang Tol Kalasan
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement