Ini Alasan Rusia Berjuang Habis-Habisan Merebut Kota Bakhmut Ukraina

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Rusia mengklaim berhasil mengusai Kota Bakhmut di Ukraina bagian Timur pada akhir pekan lalu, Sabtu (20/5/2023) Klaim ini pun dibantah Presiden Volodymyr Zelensky. Mengapa Rusia berjuang habis-habisan di Bakhmut?
Melansir BBC, Jumat (26/5/2023), analis mengatakan Bakhmut memiliki nilai strategis yang kecil bagi Moskow, tetapi penguasaannya akan menjadi kemenangan simbolis bagi Rusia setelah pertempuran perang terpanjang di Ukraina sejauh ini.
Advertisement
BACA JUGA: Rusia Klaim Bebaskan Sebagian Kota Bakhmut & Hancurkan Bengkel Jet Ukraina
Untuk merebut kota itu, Rusia menerjunkan tentara bayaran Wagner yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin. Dia merekrut ribuan penjahat yang dihukum dari penjara untuk kelompoknya - tidak peduli seberapa berat kejahatan mereka - selama mereka setuju untuk memperjuangkan Wagner di Ukraina.
Wagner pun memusatkan upaya mereka di kota itu selama berbulan-bulan.
Dengan pengiriman pasukan yang mahal dan tanpa henti tampaknya secara bertahap pasukan tentara bayaran ini mampu mengikis perlawanan Kyiv.
Bisa dikatakan Prigozhin telah muncul sebagai pemain kunci dalam invasi skala penuh Rusia ke Ukraina yang diluncurkan pada Februari 2022, dan bertanggung jawab atas tentara bayaran swasta.
Sekitar setengah dari 20.000 pejuang Wagner yang tewas di Bakhmut adalah narapidana, kata Prigozhin minggu ini.
BACA JUGA: Makin Sengit, Terobos Kota Bakhmut, Rusia Serang Pasukan Cadangan Ukraina
Awal bulan ini, Amerika Serikat (AS) mengatakan yakin lebih dari 20.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran memperebutkan Bakhmut dan 80.000 lainnya terluka. BBC tidak dapat memverifikasi angka secara independen.
Ukraina belum merilis angka korbannya di Bakhmut, tetapi juga mengalami kerugian besar.
Penguasaan Bakhmut akan membawa Rusia sedikit lebih dekat ke tujuannya untuk mengendalikan seluruh wilayah Donetsk, salah satu dari empat wilayah di Ukraina timur dan selatan yang dianeksasi oleh Rusia September lalu menyusul referendum yang secara luas dikutuk di luar Rusia sebagai penipuan.
Namun, ketika Rusia berjuang keras untuk mengklaim kota Severodonetsk dan Lysychansk musim panas lalu, Ukraina segera merebut kembali sebagian wilayah di tempat lain.
Kota Anggur
Ada sekitar 70.000 orang yang tinggal di Bakhmut sebelum invasi, tetapi hanya beberapa ribu yang tersisa di kota yang hancur, yang dulu terkenal dengan tambang garam dan gipsum serta kilang anggur yang besar.
Kota ini juga dikenal sebagai kota mawar sebelum perang, tapi kini menjadi neraka bumi, dan dilintasi oleh Sungai Bakhmutka di wilayah Donetsk - salah satu dari empat wilayah Ukraina yang diklaim telah dianeksasi Rusia tahun lalu tanpa sepenuhnya mengendalikan mereka berbulan-bulan setelah invasi.
Berada di dasar lembah, kota ini sangat sulit dipertahankan dari serangan. Melansir Channel News Asia, Senin (22/5/2023), Bakhmut dulunya merupakan pusat kereta api penting di daerah yang terkenal dengan penambangan garam.
Kota industri ini telah menjadi pusat pertempuran di timur Ukraina sejak musim panas lalu yang telah menyebabkan banyak reruntuhan. Tentara Ukraina yang mempertahankannya mendefinisikan pertempuran itu sebagai "neraka di Bumi" atau menyebutnya sebagai "Verdun" baru - pertempuran terpanjang dalam Perang Dunia I.
Di dekat Bakhmut jurnalis video AFP Arman Soldin terbunuh oleh tembakan roket pada 9 Mei saat meliput. Pada bulan Maret, pejabat setempat memperkirakan penduduk sipil yang tersisa hanya 3.000 orang.
Kota Anggur Kota ini juga terkenal dengan anggur bersoda yang terkenal - yang produksinya kini telah berpindah ke wilayah Odesa.
Bakhmut juga disebut Artemovsk antara 1924 dan 2016 - sebuah penghormatan kepada seorang revolusioner Soviet yang dijuluki "Artem".
Bakhmut juga pernah dikenal sebagai "kota anggur dan mawar". Sebuah jalan kota yang dijuluki "Rose Alley" memecahkan rekor Ukraina karena memiliki 5.000 mawar di sepanjang jalan itu.
Selama berbulan-bulan, hanya satu jalan yang menghubungkan unit Ukraina yang bertahan di bagian Barat kota dengan sisa pasukan mereka. Oleh karena penuh dengan kendaraan yang terbakar habis, itu dijuluki oleh tentara sebagai "Jalan Kehidupan".
Ketika konflik antara Kyiv dan separatis yang didukung Moskow pertama kali dimulai pada tahun 2014, para pejuang pro-Rusia mencoba untuk mengambil alih Bakhmut tetapi dihalau oleh militer Ukraina pada bulan Juli tahun itu. Saat beberapa ahli mempertanyakan kepentingan strategis Bakhmut, Zelenskyy mengatakan pada bulan Maret bahwa penguasaannya dapat meninggalkan "jalan terbuka" bagi pasukan Rusia untuk menyerang Kota Sloviansk dan Kramatorsk.
Ketika wartawan AFP mengunjungi kota itu bulan lalu, mereka menemukan gedung-gedung bekas artileri yang halamannya dipenuhi logam bengkok dari taman bermain yang dibom, pecahan kaca, dan salib darurat di atas kuburan warga sipil yang dikubur dengan tergesa-gesa. Beberapa warga sipil - seringkali orang tua - menolak untuk pergi meskipun mereka tinggal di ruang bawah tanah tanpa air atau listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dukung Pertumbuhan Rendah Karbon dan Ekonomi Hijau RI, Inggris Siapkan Rp514 Miliar
- Tambah Nyaman, Kereta Cepat Terintegrasi Angkutan Perkotaan
- Jokowi: Kereta Cepat untuk Melayani Rakyat, Bukan Soal Untung dan Rugi
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Cuaca Panas, Dinas Kesehatan DIY Minta Warga Mewaspadai Gangguan Kesehatan Kulit
Advertisement

Berikut Jadwal Keberangkatan Bus Damri Tujuan YIA dan Tarifnya
Advertisement

Danau Toba Dikartu Kuning UNESCO, Sandiaga: Ini Jadi Alarm
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Menjadi Kota Destinasi Pertama Jambore Daerah HSFCI se-Jawa & Bali 2023
- Isu Reshuffle Kabinet Kian Menguat, Jokowi: Dengar dari Mana?
- Anies Kritik Program PSN, Jokowi Tantang Balik: Tunjuk Proyek Mana, yang Nitip Siapa?
- Kereta Cepat Jakarta Bandung "Whoosh" Diresmikan Jokowi Hari Ini
- Menpora Dito Ariotedjo Jawab Soal Uang Korupsi BTS dan Isu Reshuffle Kabinet
- Pelaku Penyebar Hoaks UAS Ditangkap Soal Pulau Rempang, Begini Sosoknya
- Bom Bunuh Diri di Turki, Kelompok Bersenjata Kurdi Akui Bertanggung Jawab
Advertisement
Advertisement