Advertisement
Ada Target Upacara HUT RI 2024 di IKN tapi Progres Pembangunannya Kini 12%

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan progres pembangunan istana negara dan kawasan kantor presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai 12%.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Hidayat Sumadilaga. "Kami monitor beberapa kali, progresnya sejauh ini baik sekitar 12 persen lebih untuk istana negara dan kawasan kantor presiden," kata Danis dalam konferensi pers dikutip dari Bisnis.com-jaringan Harianjogja.com.
Advertisement
Dia meyakinkan bahwa progres tersebut masih berjalan sesuai dengan jadwal pemerintah. Pihaknya juga terus mengupayakan percepatan dalam penyelesaiannya sehingga pelaksanaan upacara HUT RI 2024 dapat dilaksanakan di area tersebut.
"Di depan istana presiden ada area lapangan untuk upacara Agustus 2024. Sejauh ini progres masih on track schedule jadi masih dalam rencana. Progresnya masih dalam rencana jadi insyaallah, Agustus 2024 bisa digunakan," ujarnya.
Baca juga: Petani Milenial Sleman Punya Badan Usaha, Permudah Akses Modal
Adapun, istana negara di IKN Nusantara dibangun di atas lahan seluas 100 hektare (ha). Kawasan istana negara nantinya akan memiliki luas 50 ha dan memiliki taman botani seluas 50 ha.
Proyek pembangunan gedung istana negara dan lapangan upacara pada kawasan istana kepresidenan di IKN Nusantara senilai Rp1,34 triliun dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP).
Sementara itu, bangunan gedung sekretariat presiden dan bangunan Ppendukung pada kawasan istana kepresidenan di IKN Nusantara senilai Rp1,35 triliun dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Proyek tersebut telah dimulai sejak November 2022 tanpa dilakukan prosesi groundbreaking dari pemerintah.
Perbedaan IKN di Kalimantan dan Jakarta
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa perbedaan antara istana kepresidenan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur dan Istana Kepresidenan Jakarta.
Menurutnya, istana kepresidenan di IKN merupakan fasilitas negara yang dibuat oleh tangan dingin putra dan putri terbaik bangsa Indonesia sebagai karya otentik milik negara, sedangkan Istana di Jakarta merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda.
Untuk diketahui, Istana Negara pada awalnya merupakan kediaman pribadi seorang warga negara Belanda yang bernama J.A. van Braam, di mana dirinya mulai membangun kediamannya pada 1796, yaitu pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten sampai dengan 1804 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johannes Sieberg.
Jokowi menegaskan bahwa Istana Kepresidenan di IKN dibangun sendiri oleh masyarakat Indonesia, baik dari desain maupun pembangunan fisiknya.
"Yang jelas ini dari desain, dari pembuatan, dari pembangunan semuanya oleh kita sendiri, bedanya itu. Semua oleh putra putri bangsa terbaik Indonesia," ujarnya saat meninjau proyek Istana Kepresidenan di KIPP IKN, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2022).
Orang nomor 1 di Indonesia itu pun optimistis bahwa lantaran dibangun secara mandiri oleh anak negeri, maka dapat memicu keramaian di kawasan IKN sehingga diharapkan pergerakan ekonomi berjalan positif selaras pembangunan di kawasan IKN Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ketersediaan Hewan Kurban di Sleman Belum Mencukupi Kebutuhan
Advertisement

Siap-siap Gobyos! Ini Rekomendasi Warung Oseng Mercon di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- KAI Buka Lowongan Kerja Buat Lulusan SMA Hingga S1, Syarat dan Pendaftarannya Cek di Sini
- Ganjar Memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Alun-Alun Pancasila Boyolali
- Sidang Kode Etik 2 Jenderal Polisi Belum Digelar, Ini Sikap Kompolnas
- 12 Serangan Rudal Rusia ke Ukraina, 3 Orang Dilaporkan Tewas
- Jajaran Samsung TV 2023, Menghadirkan Pengalaman Menonton Semakin Wow
- Rusia Tuding Intelijen AS Berada Dibalik Peretasan Ribuan iPhone
- Mendarat Pertama Kali di Bali, Pilot Pesawat Emirates Ternyata Orang Indonesia
Advertisement
Advertisement