Advertisement

Suhu Panas Menyengat Tak Hanya di Jogja, Menyebar hingga Cilacap dan Purwokerto

Newswire
Senin, 13 Maret 2023 - 16:57 WIB
Bhekti Suryani
Suhu Panas Menyengat Tak Hanya di Jogja, Menyebar hingga Cilacap dan Purwokerto Wisatawan di pantai. - JIBI/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, PURWOKERTO Sejumlah warga Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengeluhkan suhu udara yang terasa sangat panas dalam beberapa hari terakhir setelah wilayah itu jarang diguyur hujan. Cuaca panas juga terjadi di Jogja.

"Siang ini terasa sangat panas. Tadi saya cek suhu udaranya mencapai 32 derajat Celcius," kata salah seorang warga Driyanto di Purwokerto, Senin (13/3/2023) siang.

Advertisement

Menurut dia, panasnya suhu udara di Purwokerto sudah terasa dalam beberapa hari terakhir atau sejak jarang turun hujan.

Warga lainnya, Heri juga mengeluhkan suhu udara yang terasa sangat panas dan dikhawatirkan akan berlangsung lama.

"Semoga saat puasa Ramadan nanti, suhu udaranya tidak sepanas ini," katanya.

Saat dihubungi dari Purwokerto, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengakui jika dalam beberapa hari, suhu udara di Cilacap dan sekitarnya termasuk Purwokerto terasa panas.

Ia mengatakan berdasarkan pencatatan suhu udara di Kantor Stamet Tunggul Wulung Cilacap pada hari Senin (13/3), pukul 14.00 WIB, tercatat 32,3 derajat Celcius.

"Kalau dilihat dari data klimatologi, suhu udara yang terjadi sekarang cenderung normal. Suhu udara bulan Maret, secara umum memang menjadi suhu udara paling panas yang pernah terjadi dalam dalam kurun 30 tahun," ujarnya.

Menurut dia, kejadian suhu maksimum pada tanggal 15 Maret 2012 mencatatkan rekor suhu terpanas di Cilacap karena mencapai 35,3 derajat Celcius.

Dengan demikian, kata dia, dapat dikatakan Maret merupakan bulan terpanas di Cilacap dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan kondisi cuaca saat ini terpantau cerah dan sinar matahari sangat menyengat.

"Sengatan matahari ini langsung mengena ke bumi, karena tutupan awan sangat sedikit," katanya.

Bahkan dari pantauan citra satelit, kata dia, untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya sangat cerah serta tidak terdapat tutupan awan yang signifikan.

BACA JUGA: Pakar Iklim UGM Tegaskan Cuaca Panas Bukan karena Erupsi Merapi meski Debu Mungkin Berpengaruh

Sementara dari analisis angin permukaan, kata dia, di sekitar Jawa terdapat daerah netral sehingga cuaca cenderung cerah.

"Adanya pusat tekanan rendah di Samudra Pasifik timur Filipina dan tekanan tinggi di Samudra Hindia sebelah barat Australia juga berpengaruh terhadap kondisi cuaca saat ini," ujarnya.

Cuaca panas juga terjadi wilayah selatan Jawa lainnya seperti di Jogja. Kepala Kelompok Foreskater BMKG YIA, Romadi, mengakui peningkatan cuaca panas di Jogja beberapa hari ini.

"Cuaca terik dipengaruhi oleh kelembaban perlapisan 700 milibar sampai dengan 500 milibar. Ini sangat kering hingga mencapai 30 persen, sehingga sinar Matahari langsung menembus permukaan Bumi. Sampai di permukaan Bumi, sinar Matahari kembali dipantulkan kembali ke atmosfer," ucapnya kepada harianjogja.com, Senin (13/3/2023).

Milibar atau mb adalah satuan tekanan udara. Dia menjelaskan berkurangnya intensitas hujan beberapa hari ke belakang di Jogja dan sekitarnya di DIY salah satunya karena adanya pola tekanan rendah di utara Papua. Ini menyebabkan pola konvergensi bergeser ke perairan utara Jawa, sehingga mengurangi massa uap air hujan di wilayah DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penganiaya Penjual Bakwan Kawi di Gowongan Akhirnya Dilepas, Ini Penyebabnya

Jogja
| Kamis, 18 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement