Advertisement
Viral Awan Berbentuk Mbah Petruk yang Dipercaya Erat Hubungannya dengan Gunung Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Gunung Merapi kembali erupsi sejak Sabtu, 11 Maret 2023 siang WIB. Erupsi berlanjut hingga Minggu, 12 Maret 2023.
BACA JUGA: Status Gunung Merapi Siaga, Dalam 24 Jam Luncurkan 41 Kali Awan Panas
Advertisement
Dilansir dari BPPTKG Merapi tercatat sudah enam kali megeluarkan awan panas sejak Minggu pagi WIB.
Terkait dengan aktivitas saat ini, kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi, BPPTKG merekomendasikan agar pemerintah terkait melalukan tindakan.
BPPTKG mengimbau agar pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.
Di sisi lain, sedang viral di media sosial awan berbentuk Mbah Petruk di atas Merapi pada Minggu pagi WIB.
Awan tersebut berwujud gumpalan hitam dengan yang membentuk tokoh pewayangan Jawa, Petruk, dengan hidung panjang yang khas.
Ya, Petruk sendiri merupakan salah satu anggota Punakawan dan merupakan anak tengah dari Semar.
Mbah Petruk kerap dihubung-hubungkan dengan misteri di Gunung Merapi, terutama yang berkaitan dengan erupsi.
Masyarakat sekitar Gunung Merapi, khususnya di desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meyakini jika sosok gaib ini bersemayam di puncak merapi.
Tidak seperti Mbah Marijan yang merupakan juru kunci dan berwujud, sosok Mbah Petruk ini gaib.
Mbah Petruk diyakini kerap muncul berupa bentukan awan dari erupsi yang terjadi di Merapi. Kemunculan Mbah Petruk ini ini diklaim membawa pesan agar masyarakat waspada.
Sosok Mbah Petruk ini juga pernah viral saat Merapi meletus pada tahun 2010 lalu. Banyak yang percaya jika kedatangan Mbah Petruk kala itu membawa perlindungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
- Polisi Tetapkan Lisa Mariana sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Pengembangan Daerah Transmigrasi, Kementrans Anggarkan Rp300 Miliar
Advertisement

Seorang Anak Meninggal Dunia Tertimpa Kentongan di Kedai Kopi
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Komitmen Anti Fraud, Pegadaian Perkuat Kepatuhan dan Transparansi
- PM Israel Benjamin Netanyahu Akan Mencalonkan Lagi Tahun Depan
- Harga Cabai Merah Naik, Bawang Merah Turun Hari Ini
- Tak Hanya ASN, Pemkab Bantul Ajak Warga Miskin Gabung KDMP
- Mitsubishi Outlander Edisi Off-Road Segera Meluncur, Ini Bocorannya
- Prediksi Skor, H2H dan Susunan Pemain Liverpool vs MU Malam Ini
- Cuaca Panas, Waspadai Penyakit Ini Mengintai
Advertisement
Advertisement