Advertisement

Terungkap! Kronologi Duit Suap Hakim Agung Sudrajad Dibagi-bagi di Lantai 11 MA

Dany Saputra
Kamis, 09 Februari 2023 - 22:07 WIB
Bhekti Suryani
Terungkap! Kronologi Duit Suap Hakim Agung Sudrajad Dibagi-bagi di Lantai 11 MA Gedung Mahkamah Agung Indonesia. - Dok. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA– Hakim Agung nonaktif Sudrajad Dimyati akan segera menjalani persidangan kasus suap penanganan perkara kepailitan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana di Mahkamah Agung (MA).

Surat dakwaan Sudrajad mengungkap bahwa pembagian uang suap dilakukan di ruang kerjanya yang berlokasi di lantai 11 Gedung MA.

Advertisement

Pada surat dakwaan yang dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (PN) Bandung, uang tersebut diterima oleh Sudrajad dan sejumlah terdakwa lainnya di lantai 11 Gedung MA.

Asal muasal uang tersebut yakni dari Heryanto Tanaka dan Ivan Dwi Kusuma selaku deposan KSP Intidana yang disarankan oleh advokat Theodorus Yosep dan Eko Suparno untuk mengurus perkara ke Hakim Agung.

Melalui Desy Yustria, selaku Staf Kepaniteraan Bagian Kasasi MA, dua orang deposan KSP Intidana itu setuju untuk menyediakan sejumlah uang guna mengurus perkara permohonan kasasi atas putusan No.1/Pdt.Sus-Pembatalan Perdamaian/2022/PN Niaga Smg tanggal 22 Maret 2022.

Dalam komunikasi tersebut dengan Desy, Theodorus menyebut akan menyiapkan uang sebesar SGD200.000 (atau sekitar Rp2,2 miliar sesuai kurs Rp11.412 per SGD).

Setelah itu, pada 10 Mei 2022 ditetapkan Majelis Hakim yang akan memeriksa perkara Kasasi Perdata Khusus No.874 K/Pdt.Sus-Pailit/2022 dengan Sudrajad sebagai Hakim Anggota. Setelah penetapan tersebut, Theodorus menghubungi kembali Desy untuk meminta agar perkata tersebut segera diurus.

Kemudian, Desy menghubungi Muhajir Habibie selaku staf kepaniteraan pada Kamar Perdata MA agar perkara No.874 K/Pdt.Sus-Pailit/2022 dikabulkan. Desy juga menginformasikan kepada Muhajir bahwa telah disiapkan uang SGD200.000.

Setelah mendapat kepastian mengenai perkara tersebut, pada 23 Mei 2022 Heryanto dan Ivan selaku penyedia uang suap mengumpulkan uang masing-masing Rp2,89 miliar dan Rp2 miliar.

BACA JUGA: Jalan Rusak Akibat Proyek Tol Jogja, Begini Solusi dari Pemkab Sleman

"Sehingga total uang yang dikumpulkan sebesar Rp4.897.200.000,00 [empat miliar delapan ratus sembilan puluh tujuh juta dua ratus ribu rupiah] kemudian menukarkan uang tersebut dalam pecahan SGD1.000 [seribu dolar Singapura] senilai SGD440.000 [empat ratus empat puluh ribu dolar Singapura] di PT Sahabat Citra Valas, Jalan Gajah Mada No 61-C Kota Semarang," demikian dikutip dari surat dakwaan.

Setelah itu, uang senilai SGD440.000 itu diberikan secara estafet dari Eko selaku advokat atau kuasa dari Heryanto dan Ivan, kemudian ke Theodorus untuk diberikan guna mengurus perkara sebesar SGD200.000.

Pada 29 Mei 2022, Eko menyerahkan SGD200.000 untuk Sudrajad dalam pecahan 1.000 dolar Singapura melalui Desy. Dua hari setelahnya, Majelis Hakim mengabulkan permohonan Heryanto dan Ivan.

Pada hari yang sama, Desy menerima SGD25.000 atau sekitar Rp250 juta dari SGD200.000 tersebut, sebelum dibawa sisanya oleh Muhajir sebesar SGD175.000.

"Bahwa pada tanggal 1 Juni 2022, ELLY TRI PANGESTUTI menanyakan kepada Terdakwa [Sudrajad] waktu penyerahan uang pengurusan perkara dan dijawab oleh Terdakwa agar penyerahan uang dilakukan di kantor pada keesokan harinya," demikian bunyi dakwaan.

Esok harinya, Elly menerima uang yang menjadi bagian Sudrajad sekitar pukul 16.30 WIB di Lantai 11 Gedung MA. Uang itu dimasukkan ke dalam goodie bag berwarna pink berisi dua amplop. Satu amplop berisi SGD80.000 untuk Sudrajad, dan SGD10.000 untuk Elly.

"Selanjutnya bertempat di ruang kerja Terdakwa [Sudrajad], Terdakwa menerima pemberian uang sebesar SGD80.000 [delapan puluh ribu dolar Singapura] dari ELLY TRI PANGESTUTI," demikian bunyi dakwaan.

SEGERA DISIDANG

Adapun berdasarkan informasi di SIPP PN Bandung, Sudrajad dijadwalkan untuk menjalani persidangan kasus suap penanganan perkara MA di PN Bandung, Rabu (15/2/2023). Sebanyak 11 jaksa penuntut umum (JPU) ditugaskan untuk menangani perkara tersebut.

Adapun berkas perkara Hakim Agung nonaktif itu sudah dinyatakan lengkap atau P21 dan dilimpahkan ke pengadilan, Rabu (8/2/2023).

"Hari ini [8/2] Jaksa KPK Gina Saraswati telah selesai melimpahkan berkas perkara dan surat dakwaan Terdakwa Sudrajat Dimyati dkk ke Pengadilan Tipikor pada PN Bandung," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (8/2/2023).

Selain Sudrajad, terdakwa lainnya yang segera disidangkan yakni Elly Tri Pangestu, Desy Yustria, Nurmanto Akmal, Albasri, Ivan Dwi Kusuma, Muhajir Habibie dan Heryanto Tanaka.

Sebelumnya, KPK juga telah melimpahkan berkas perkara dua terdakwa lainnya yakni Theodorus Y Parera dan Eko Suparno ke PN Tipikor Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement